Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

MSF: Banyak Orang Sekarat yang Tak Bisa Capai Rumah Sakit di Tepi Barat

MSF mengatakan, banyak orang sekarat karena tidak dapat mengakses rumah sakit saat Israel menyerang Kota Jenin, Tepi Barat.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
Jaafar ASHTIYEH / AFP
Seorang tentara Israel mengarahkan senjatanya saat ambulans Bulan Sabit Merah Palestina menunggu pada 13 Desember 2023, menyusul serangan tentara semalaman di Jenin di Tepi Barat yang diduduki, ketika pertempuran terus berlanjut antara Israel dan gerakan militan Hamas di Gaza. 

Israel tidak mengizinkan ambulans memasuki kamp untuk mengangkut pasien, Mahmoud al-Saadi, direktur Bulan Sabit Merah Palestina di Jenin, mengatakan kepada Reuters.

"Kami memiliki enam ambulans, namun kami bahkan tidak dapat menjangkau pasien yang perlu diangkut ke rumah sakit, beberapa di antaranya memerlukan cuci darah," kata al-Saadi.

"Tentara tidak mengizinkan kami masuk," meskipun ada upaya untuk berkoordinasi dengan Palang Merah dan badan bantuan Palestina PBB," katanya, dikutip dari Al Arabiya.

Empat tentara terluka ringan akibat ledakan terkendali dan tembakan dari pasukan Israel sendiri, kata pernyataan militer.

Tentara menduduki sebuah masjid di mana tembakan sporadis terdengar dari kejauhan, menurut sebuah video yang beredar di media sosial.

Ketika ditanya tentang kematian warga Palestina dan laporan tentang tentara yang menghentikan ambulans untuk menjangkau orang-orang yang sakit, militer mengkonfirmasi “aktivitas kontraterorisme yang sedang berlangsung” di kota tersebut dan mengatakan rincian lebih lanjut akan diberikan setelah aktivitas tersebut berakhir.

Sebelum operasi terakhir, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan 275 warga Palestina telah tewas di Tepi Barat sejak serangan 7 Oktober dari Gaza di Israel selatan oleh gerakan Islam Hamas yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel.

Meningkatnya jumlah korban tewas dalam kekerasan di Tepi Barat , termasuk gelombang serangan pemukim Israel terhadap penduduk Palestina, telah menggarisbawahi kekhawatiran bahwa wilayah yang direbut oleh Israel dalam perang tahun 1967 bisa lepas kendali seiring serangan Israel di wilayah Gaza yang merupakan wilayah Palestina yang terpisah.

Pertumpahan darah yang mematikan telah memburuk di Tepi Barat bahkan sebelum perang di Gaza yang dikuasai Hamas meletus.

Palestina ingin Tepi Barat menjadi inti negara merdeka.

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel telah memperluas pemukiman Yahudi di sana yang dianggap ilegal oleh sebagian besar negara. Israel membantah hal ini dan mengutip hubungan historis dan alkitabiah dengan tanah tersebut.

(Tribunnews.com, Widya)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved