Selasa, 30 September 2025

Iran Memanas

Peraih Nobel Iran Narges Mohammadi Mulai Aksi Mogok Makan Lagi

Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Narges Mohammadi, yang saat ini dipenjara di Iran akan memulai mogok makan lagi di penjara.

YAYASAN NARGES MOHAMMADI / AFP
(FILES) Foto selebaran yang disediakan oleh Narges Mohammadi Foundation pada tanggal 2 Oktober 2023 menunjukkan foto aktivis hak asasi manusia Iran Narges Mohammadi yang tidak bertanggal dan tidak berlokasi. Hadiah Nobel Perdamaian pada 6 Oktober 2023 diberikan kepada aktivis hak-hak perempuan Iran yang dipenjara, Narges Mohammadi. 

"Jika pihak berwenang Iran membuat keputusan yang tepat, mereka akan membebaskannya sehingga dia dapat hadir untuk menerima kehormatan ini (pada bulan Desember), yang merupakan harapan utama kami," lanjutnya.

Baca juga: Kelompok HAM Rusia & Ukraina dan Aktivis Belarus Menangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2022

Hadiah Nobel Perdamaian 2023 akan dibagikan pada upacara penghargaan Hadiah Nobel lainnya pada Desember nanti di Oslo, Norwegia dan Stockholm, Swedia.

Setiap pemenang mendapat hadiah uang tunai 11 juta kronor Swedia (sekitar 1 juta Euro).

Foto selebaran yang disediakan oleh Narges Mohammadi Foundation pada tanggal 2 Oktober 2023 menunjukkan foto aktivis hak asasi manusia Iran Narges Mohammadi yang tidak bertanggal dan tidak berlokasi.
Foto selebaran yang disediakan oleh Narges Mohammadi Foundation pada tanggal 2 Oktober 2023 menunjukkan foto aktivis hak asasi manusia Iran Narges Mohammadi yang tidak bertanggal dan tidak berlokasi. (YAYASAN NARGES MOHAMMADI / AFP)

Pemenang Nobel juga menerima medali emas 18 karat dan diploma pada saat acara penghargaan, dikutip dari Reuters.

Narges Mohammadi mengatakan tidak akan bisa meraih Hadiah Nobel Perdamaian 2023 tanpa dukungan global.

Ia berharap Hadiah Nobel Perdamaian dapat mendorong protes masyarakat Iran yang tertindas.

"Berdiri di samping ibu-ibu Iran yang pemberani, saya akan terus berjuang melawan diskriminasi tanpa henti, tirani dan penindasan berbasis gender yang dilakukan oleh pemerintah agama yang menindas hingga pembebasan (hak) perempuan," kata Narges Mohammadi dalam pernyataan kepada The New York Times.

"Kemenangan sudah dekat," katanya.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan