Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Yordania dan Iran Marah Lihat Warga Sipil Palestina Ditelanjangi Tentara Israel, Hamas Merespons

Negara-negara Arab, dari Yordania hingga Iran makin murka melihat warga sipil Palestina ditelanjangi tentara Israel

tangkap layar
Tentara pendudukan Israel menangkap dan menahan ratusan anak laki-laki dan laki-laki warga sipil Palestina yang berusia di atas 15 tahun di Gaza utara pada 07 Desember 2023. Para pria tersebut dituduh terlibat gerakan Hamas. Mereka ditelanjangi sebelum dibawa ke tahanan. 

Yordania dan Iran Marah Lihat Warga Sipil Palestina Ditelanjangi Israel, Hamas Merespons Keras

TRIBUNNEWS.COM - Aksi penangkapan sejumlah warga sipil Palestina oleh tentara Israel pada Kamis (7/12/2023) makin menambah kemurkaan negara-negara Timur Tengah.

Tercatat Yordania hingga Iran langsung bereaksi atas proses penangkapan warga sipil Palestina yang gambar-gambar dan videonya tersebut tersebar luas di media sosial.

Dalam penangkapan itu, Tentara Israel menelanjangi pria-pria Palestina sebelum mengangkutnya di belakang truk secara berjejalan.

Baca juga: Pertempuran Hizbullah vs IDF Sengit di Lebanon Selatan, Permukiman Israel di Utara Kini Kosong

Dilaporkan, TV Israel, pada Kamis, menayangkan rekaman, telah diverifikasi Reuters, yang menunjukkan para pria Palestina yang dituduh sebagai pejuang Hamas ditangkap Tentara Israel.

Mereka ditelanjangi dan kepala tertunduk, duduk di jalan Kota Gaza.

“Kita berbicara tentang orang-orang yang ditangkap di Jabalya dan Shujaiya (di kota Gaza), benteng dan pusat gravitasi Hamas,” kata juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, dalam sebuah pengarahan ketika ditanya tentang gambar-gambar tersebut.

“Kita berbicara tentang pria usia militer yang ditemukan di daerah yang seharusnya dievakuasi (pergi mengungsi) oleh warga sipil beberapa minggu lalu,” tambahnya.

Militer Israel telah memerintahkan warga sipil untuk meninggalkan daerah di mana mereka berencana untuk beroperasi setelah melancarkan agresi militernya untuk melenyapkan Hamas di Gaza menyusul serangan Banjir Al-Aqsa yang dilakukan kelompok tersebut pada tanggal 7 Oktober di Israel.

Sebuah foto menunjukkan lebih dari 20 tahanan laki-laki berlutut di trotoar atau di jalan, dengan tentara Israel melihatnya dan puluhan sepatu dan sandal ditinggalkan di jalan.

Sejumlah tahanan yang sama, juga dalam keadaan setengah telanjang, dijejali di bagian belakang truk di dekatnya.

Beberapa warga Palestina mengatakan mereka mengenali kerabat mereka dalam gambar tersebut dan menyangkal kalau mereka memiliki hubungan dengan Hamas atau kelompok milisi lain.

Beberapa, kata mereka, adalah anak laki-laki atau remaja.

Baca juga: Hamas Sisakan Sandera Tentara Israel, Komandan Al-Qassam: Tak Ada Negosiasi, Biarkan Perang Berkobar

Warga Palestina yang diculik oleh Israel dari tempat perlindungan di sekolah yang dikelola PBB di Beit Lahia, Gaza utara pada Kamis (7/12/2023). Mereka dipaksa melepas pakaian dan alas kakinya sebelum di bawa dengan truk.
Warga Palestina yang diculik oleh Israel dari tempat perlindungan di sekolah yang dikelola PBB di Beit Lahia, Gaza utara pada Kamis (7/12/2023). Mereka dipaksa melepas pakaian dan alas kakinya sebelum di bawa dengan truk. (X)

Iran Sebut Israel Barbar

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian, yang negaranya mendukung Hamas, menyatakan kegeramannya atas aksi tentara Israel terhadap warga Palestina tersebut.

Amirabdollahian menyebut aksi tentara Israel sebagai tindakan barbar, tidak beradab, dan tidak berprikemanusiaan.

"Israel barbar dalam memperlakukan tawanan dan warga negara yang tidak bersalah,” kata Amirabdollahian.

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Al Safadi, juga menyatakan kemarahannya atas aksi militer Israel ke warga sipil Palestina.

Berbicara pada konferensi pers menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, Al Safadi mengatakan dokter dan jurnalis termasuk di antara orang-orang yang ditangkap dan “dipermalukan”.

Hamas Merespons

Atas aksi penelanjangan warga sipil tersebut, seorang pejabat senior Hamas menyebut pasukan Israel,  melakukan kejahatan keji terhadap warga sipil tak berdosa.

Dikutip dari laporan Reuters, Izzat El-Reshiq, yang berada di pengasingan di luar negeri, mendesak organisasi hak asasi manusia internasional untuk turun tangan guna menunjukkan apa yang terjadi pada orang-orang tersebut dan membantu menjamin pembebasan mereka.

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan pihaknya prihatin atas kejadian yang ditunjukkan oleh gambar-gambar tersebut.

ICRC menyatakan semua tahanan harus diperlakukan dengan kemanusiaan dan bermartabat sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional.

Reshiq mengatakan para tahanan telah ditangkap di sebuah sekolah di Gaza yang digunakan sebagai tempat perlindungan setelah berminggu-minggu pemboman Israel yang telah membuat banyak warga Gaza mengungsi.

"Hamas menganggap pasukan Israel bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan orang-orang yang ditahan," tambah Reshiq.

“Dan kami mendesak organisasi hak asasi manusia untuk segera turun tangan mengungkap kejahatan keji terhadap warga sipil tak berdosa yang berlindung di sebuah sekolah, yang telah berubah menjadi tempat perlindungan karena agresi dan pembantaian Zionis, dan memberikan tekanan dengan segala cara untuk menjamin pembebasan mereka,” dia berkata.

Tentara pendudukan Israel menangkap Palestina
Tentara pendudukan Israel menangkap dan menahan ratusan anak laki-laki dan laki-laki warga sipil Palestina yang berusia di atas 15 tahun di Gaza utara pada 07 Desember 2023. Para pria tersebut dituduh terlibat gerakan Hamas. Mereka ditelanjangi sebelum dibawa ke tahanan.

Jurnalis Ikut Ditangkap dan Ditelanjangi

Outlet berita berbahasa Arab yang berbasis di London, Al-Araby Al-Jadeed mengatakan salah satu pria yang ditahan adalah korespondennya, Diaa Kahlout.

Mereka mendesak komunitas internasional dan kelompok hak asasi manusia untuk mengecam penangkapan jurnalis tersebut.

Komite Perlindungan Jurnalis menyerukan pembebasannya.

Beberapa warga Palestina mengidentifikasi tempat di mana orang-orang tersebut ditangkap adalah kota Beit Lahia di timur laut, sebuah wilayah yang telah diperingatkan Israel agar ditinggalkan karena akan dibombardir.

Wilayah itu telah dikepung serta dikepung oleh tank-tank Israel selama berminggu-minggu. Reuters mengonfirmasi lokasinya adalah Beit Lahia.

Hani Almadhoun, seorang warga Palestina-Amerika yang tinggal di Virginia, mengatakan dia melihat kerabatnya dalam satu gambar, termasuk keponakannya yang berusia 12 tahun, dan mereka tidak memiliki hubungan dengan Hamas atau faksi lain.

“Kami sangat menekankan pentingnya memperlakukan semua orang yang ditahan secara manusiawi dan bermartabat, sesuai dengan hukum humaniter internasional,” kata Jessica Moussan, Penasihat Hubungan Media ICRC untuk Timur Tengah, dalam sebuah pernyataan.

Husam Zomlot, kepala Misi Palestina di London, mengatakan kalau gambar-gambar tersebut mengingatkan kita pada “beberapa bagian paling gelap dalam sejarah umat manusia.”

"Ini adalah upaya terang-terangan untuk mempermalukan dan merendahkan laki-laki Palestinaditelanjangi dan ditampilkan seperti piala perang," kata Politisi Palestina, Hanan Ashrawi, dalam unggahannya di twitter.

(oln/Memo/Rtrs)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved