Konflik Palestina Vs Israel
Iran Serukan Gencatan Senjata Permanen antara Israel-Hamas
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani mendesak gencatan senjata permanen antara Israel dengan Hamas.
TRIBUNNEWS.COM - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani mendesak agar gencatan senjata dilakukan dalam bentuk yang stabil dan agresi rezim Zionis terhadap Gaza tidak terulang kembali.
"Kami ingin dan berharap… kejahatan rezim Zionis terhadap rakyat Palestina akan dihentikan sepenuhnya," kata Nasser, dikutip dari Al Jazeera pada hari ini, Senin (27/11/2023).
Selama konferensi pers mingguannya, Kanaani mengatakan kepada wartawan bahwa Iran mengikuti kemungkinan perpanjangan gencatan senjata.
Sementara itu, Hamas telah mengisyaratkan kesediaannya untuk memperpanjang gencatan senjata.
Israel sendiri mengatakan pihaknya telah memberi tahu Hamas tentang kesiapannya untuk memperpanjang gencatan senjata dengan imbalan pembebasan 50 tawanan tambahan.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan terjadi peningkatan jumlah truk dan bantuan yang masuk ke Gaza, termasuk ke wilayah utara untuk pertama kalinya sejak perang dimulai.
Baca juga: Penghasilan Rakyatnya Rata-rata Rp 900 Juta Per Tahun, Kenapa Israel Bisa Kaya Banget?
Mereka juga mengharapkan perpanjangan gencatan senjata empat hari yang dimulai pada hari Jumat.
"Kami berharap gencatan senjata diperpanjang. Kami telah menyerukan agar gencatan senjata ini diubah menjadi gencatan senjata kemanusiaan jangka panjang," Direktur Komunikasi Global UNRWA Juliette Touma mengatakan kepada Al Jazeera.
Sebelumnya, Israel dan Hamas menyepakati adanya gencatan senjata sementara selama 4 hari yang dimulai pada Jumat, (24/11/2023).
Artinya hari ini, Senin (27/11/2023) merupakan hari terakhir gencatan senjata berlangsung.
Berdasarkan gencatan senjata tersebut, 50 sandera yang disandera oleh militan akan dibebaskan selama empat hari dengan imbalan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, dikutip dari Al Arabiya.
Mekanisme yang ada di dalamnya akan diperpanjang jika setidaknya 10 tawanan Israel dibebaskan setiap hari ekstra.
Dikutip dari BBC, berikut adalah catatan mengenai berapa banyak orang yang dibebaskan:
Berdasarkan ketentuan kesepakatan Israel-Hamas, sejauh ini 39 sandera Israel di Gaza telah dibebaskan
Sebagai imbalannya, 117 warga Palestina telah dibebaskan dari penjara Israel
Sandera lainnya, Roni Krivoi, warga negara Rusia-Israel, juga dibebaskan oleh Hamas pada hari Minggu - jadi pembebasannya tidak ditukar dengan tiga warga Palestina.
Pada saat yang sama, satu sandera warga Filipina dan 17 warga Thailand telah dibebaskan , setelah melakukan negasi terpisah dengan Hamas.
(Tribunnews.com, Widya)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.