Konflik Palestina Vs Israel
Sempat Disita Israel, 111 Jenazah Tanpa Nama Dikubur Massal di Khan Yunis, Gaza
Tenaga medis dan relawan mengubur 111 jenazah tanpa nama secara massal di Khan Yunis setelah pemboman Israel di Jalur Gaza.
TRIBUNNEWS.COM - Petugas medis dan sejumlah relawan menguburkan 111 jenazah tanpa identitas di satu lubang panjang di Khan Yunis, Jalur Gaza.
Jenazah-jenazah tersebut diangkut menggunakan truk dari Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Beit Hanoun pada Rabu (22/11/2023).
Terlihat nomor pada masing-masing kantong jenazah sebagai satu-satunya penanda jenazah.
Setelah para jenazah dibaringkan di tanah, petugas medis dan relawan melakukan sholat jenazah sebelum menutup mereka dengan tanah.
"Kami pindah dari selatan (Kota Khan Yunis) ke titik yang memisahkan Kota Gaza dan Jalur Gaza utara dari selatan (dekat Lembah Gaza, tempat pasukan Israel ditempatkan)," kata Khalil Siam, salah satu penerima jenazah dari Israel, Rabu (22/11/2023).
"Kami menerima jenazah kemarin malam (Selasa, 21/11/2023) pukul 11.00 dan jenazah dipindahkan dari kontainer pengiriman Israel ke kontainer Palestina untuk diangkut ke Khan Yunis," lanjutnya.
Baca juga: Ditunda 1 Hari, Penukaran Sandera Hamas dan Israel Dimulai Jumat
"Tentara Israel memberitahu kami, 111 jenazah tersebut berasal dari daerah Shifa dan Beit Hanoun," tambahnya, dikutip dari Al Jazeera.
Sebelumnya, 111 jenazah tersebut ditahan oleh Israel di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Beit Hanoun, 83 jenazah berasal dari Rumah Sakit Al-Shifa.
Israel menolak untuk mengizinkan relawan menguburkan jenazah korban pemboman Israel selama beberapa hari terakhir.

Baca juga: Pasukan Israel Mundur Teratur ke Titik Aman di Gaza
Selama pengepungan di Rumah Sakit Al-Shifa sejak minggu lalu, pihak rumah sakit terpaksa menguburkan ratusan jenazah di dalam kompleks Al-Shifa.
Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Palestina, Munir Al-Bursh, membenarkan bahwa kementerian dan komite gabungan pemerintah memutuskan untuk menggali kuburan massal di dalam Rumah Sakit Al-Shifa.
Keputusan itu terpaksa diambil setelah Israel mencegah pihak Rumah Sakit Al-Shifa berkoordinasi dengan Bulan Sabit Merah agar membawa truk untuk mengangkut para jenazah untuk dimakamkan.

Baca juga: Terungkap, AS Lah yang Berikan Koordinat Lokasi Saat Israel Bombardir Rumah Sakit di Gaza
Ratusan jenazah tersebut adalah korban pemboman besar-besaran Israel di Jalur Gaza.
Pemboman Israel ini menyusul serangan terbaru Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.