Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Penerbangan Militer Misterius Rute Israel-Lebanon Terus Berlanjut, Hizbullah Digempur dari Dalam?

Sumber menyatakan pesawat yang berasal dari negara-negara NATO membawa peralatan yang dimaksudkan untuk melemahkan Hizbullah dari dalam Lebanon

(Kredit foto: Kedutaan Besar Amerika di Lebanon via AP)
Sebuah pesawat Angkatan Udara AS yang membawa senjata dan peralatan untuk tentara Lebanon, tiba di pangkalan angkatan udara Lebanon, di bandara Beirut, Lebanon, 13 Februari 2019. 

Atlas Airbus A400M Angkatan Udara Kerajaan Inggris mendarat di Beirut pada 14 November, datang dari Tel Aviv.

Pesawat tersebut melakukan operasi “sentuh dan pergi” (menyentuh landasan pacu dan langsung lepas landas tanpa henti) di pangkalan militer Inggris di Siprus.

Cara ini adalah akal-akalan secara teknis mematuhi undang-undang Lebanon yang melarang penerbangan langsung dari Israel karena artinya pesawat itu secara teknis sudah mendarat di Siprus duluan.

Setelah lepas landas dari Beirut, pesawat kembali ke Tel Aviv setelah kembali melakukan operasi touch-and-go di pangkalan Inggris di Akrotiri, Siprus.

Pada 16 November, Boeing C-17A Globemaster III Angkatan Udara AS juga terbang dari Tel Aviv ke Beirut.

Situs web Intelsky mencatat bahwa pesawat tersebut diduga juga mendarat di Siprus tetapi menghilang dari radar sebelum mendarat dan muncul kembali setelah seharusnya lepas landas.

Pesawat tersebut absen dari radar di Larnaca selama 4 menit pada ketinggian 1.264 meter, menandakan pesawat tersebut tidak mendarat di Siprus.

Pada tanggal 21 November, Angkatan Udara Kerajaan Inggris (Airbus A400M Atlas mendarat di Beirut setelah hanya melakukan pendaratan kamuflase di Akrotiri, pada ketinggian hanya 375 meter di atas pangkalan, yang berarti bahwa penerbangan tersebut melanggar hukum Lebanon dan pada dasarnya merupakan serangan langsung, melakukan penerbangan dari Tel Aviv ke Beirut.

Perlu dicatat kalau penerbangan harian antara pangkalan Akrotiri (di Siprus) dan Tel Aviv telah tercatat sejak dimulainya operasi “Banjir Al-Aqsa” pada 7 Oktober.

Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di atas truk militer yang dilengkapi dengan peluncur roket ganda di desa Aaramta, Lebanon Selatan. (ANWAR AMRO/AFP)
Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di atas truk militer yang dilengkapi dengan peluncur roket ganda di desa Aaramta, Lebanon Selatan. (ANWAR AMRO/AFP) (AFP/ANWAR AMRO)

Mau Gempur Hizbullah dari Dalam Lebanon?

Al-Akhbar mencatat kalau penerbangan ini menimbulkan kecurigaan apakah perjalanan ini merupakan bagian dari strategi yang lebih luas terkait konflik dengan Israel.

Kecurigaan lain, kargo militer ini diduga dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan militer beberapa pihak di wilayah tersebut yang bekerja atas nama Israel dan NATO.

Dugaan lain, kargo militer itu diduga untuk memberikan bantuan mereka dengan dukungan logistik yang mencakup pengangkutan peralatan dan perbekalan yang diperlukan.

Sebagai informasi, Hizbullah, meski punya kekuatan militer besar di Lebanon, bukan lah angkatan bersenjata resmi negara tersebut.

Sebagai sebuah kekuatan politik dan militer, Hizbullah yang berpaham Syiah, juga banyak memiliki musuh di pemerintahan Lebanon.

Pasokan kargo militer itu diduga dipasok untuk mendukung musuh-musuh Hizbullah dari dalam Lebanon.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved