Konflik Palestina Vs Israel
Dikritik soal Korban Perang Ukraina, Putin: Mengapa Barat Diam soal Kematian di Gaza?
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negara Barat terapkan standar ganda karena hanya protes soal Ukraina tapi diam soal tindakan Israel di Gaza.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengkritik para pemimpin dunia termasuk negara-negara Barat yang terkejut dengan invasi Rusia ke Ukraina.
Berbicara dalam pertemuan virtual G20 pada Rabu (22/11/2023), Putin pertama kali mendengar kritik publik secara langsung dari negara lain.
Putin menolak kritikan Barat tentang agresi Rusia di Ukraina sebagai tragedi yang mengejutkan.
Pemimpin Rusia itu menuduh negara-negara Barat menerapkan standar ganda karena tanggapan mereka yang berbeda terhadap masalah Israel dan kelompok Hamas Palestina.
Ketika mendapat kesempatan berbicara, Putin tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.
“Beberapa kolega (anggota G20) dalam pidatonya mengatakan mereka terkejut dengan tindakan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina,” kata Putin, menyindir perwakilan negara Barat yang mengkritiknya.
Baca juga: Retas Data Israel, Hacker Siber Al-Aqsa: Banyak Tentara Jadi Warga Negara Ganda
Melalui pidato delapan menitnya, Putin berbicara melalui tautan video.
Ia mempertanyakan mengapa para pemimpin dunia tidak kaget dengan kematian besar di Jalur Gaza.
“Saya memahami bahwa ini adalah perang, kematian banyak orang sangat meresahkan. Namun, bukankah kudeta berdarah di Ukraina pada tahun 2014, yang disusul perang rezim Kyiv melawan rakyatnya sendiri di Donbas, juga mengejutkan? Bukankah pemusnahan penduduk sipil di wilayah Palestina, terjadi di Jalur Gaza juga mengejutkan?" kata Putin, dikutip dari The New York Times.

Baca juga: Sempat Disita Israel, 111 Jenazah Tanpa Nama Dikubur Massal di Khan Yunis, Gaza
Putin lalu membandingkan reaksi negara Barat ketika menyikapi tindakan Israel di Jalur Gaza terhadap warga Palestina.
"Lalu bagaimana dengan dokter yang harus mengoperasi anaknya sendiri tanpa anestesi dan meninggal? Bukankah itu mengejutkan? Bukankah mengejutkan jika Sekjen PBB mengatakan Gaza telah berubah menjadi kuburan anak-anak yang sangat besar?” tanya Putin.
Menurutnya, komunitas internasional seharusnya terkejut tidak hanya dengan perang Ukraina dan Rusia, namun juga dengan permusuhan yang telah terjadi di Donbass selama bertahun-tahun, dan pemusnahan penduduk sipil di Jalur Gaza.
Putin: Rusia tidak mundur soal negosiasi dengan Ukraina

Baca juga: UE Enggan Disebut Standar Ganda soal Israel, Josep Borrell: Saya Agak Pro-Palestina
Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak menutup diri dari kemungkinan negosiasi dengan Ukraina untuk mengakhiri perang.
“Aksi militer selalu menjadi tragedi bagi orang-orang tertentu, keluarga, dan negara secara keseluruhan dan kita perlu memikirkan cara untuk menghentikan tragedi ini,” kata Putin, dikutip dari AA.
“Ngomong-ngomong, Rusia tidak pernah menolak pembicaraan damai dengan Ukraina,” lanjutnya.
Namun, Putin menyayangkan dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang melarang melakukan negosiasi dengan Rusia.

Sebelumnya, Wakil Utusan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, juga mengkritik Barat menerapkan standar ganda dalam menyikapi tindakan Israel di Jalur Gaza.
Ia membandingkannya dengan respon Barat saat menanggapi agresi Rusia di Ukraina.
“Rekan-rekan Barat kami menangis tersedu-sedu dalam banyak kasus di Ukraina , dan di mana situasinya, secara halus, jauh lebih dipertanyakan dan masih banyak lagi perbedaannya. Mereka bahkan tidak berani menyebut apa pun dalam hal ini. Tindakan Israel,” katanya pada Selasa (14/11/2023).
Perwakilan Rusia itu mengatakan AS tidak ingin mendengar apa pun tentang gencata senjata dan memveto resolusi itu di PBB karena membahayakan operasi Israel di Jalur Gaza.
Hamas Palestina vs Israel
Pemboman Israel ini menyusul serangan terbaru Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.
Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.
Kelompok tersebut, juga meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.
Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 14.532 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (23/11/2023), dikutip dari Anadolu Agency.
Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.