Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Dikritik soal Korban Perang Ukraina, Putin: Mengapa Barat Diam soal Kematian di Gaza?

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan negara Barat terapkan standar ganda karena hanya protes soal Ukraina tapi diam soal tindakan Israel di Gaza.

Mikhail KLIMENTYEV / POOL / AFP
Foto kumpulan yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil bagian dalam pertemuan puncak para pemimpin G20 virtual di Moskow pada 22 November 2023. -- Putin mengatakan Barat menerapkan standar ganda terhadap perang Rusia di Ukraina dan tindakan Israel di Gaza. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengkritik para pemimpin dunia termasuk negara-negara Barat yang terkejut dengan invasi Rusia ke Ukraina.

Berbicara dalam pertemuan virtual G20 pada Rabu (22/11/2023), Putin pertama kali mendengar kritik publik secara langsung dari negara lain.

Putin menolak kritikan Barat tentang agresi Rusia di Ukraina sebagai tragedi yang mengejutkan.

Pemimpin Rusia itu menuduh negara-negara Barat menerapkan standar ganda karena tanggapan mereka yang berbeda terhadap masalah Israel dan kelompok Hamas Palestina.

Ketika mendapat kesempatan berbicara, Putin tidak bisa menyembunyikan kekesalannya.

“Beberapa kolega (anggota G20) dalam pidatonya mengatakan mereka terkejut dengan tindakan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina,” kata Putin, menyindir perwakilan negara Barat yang mengkritiknya.

Baca juga: Retas Data Israel, Hacker Siber Al-Aqsa: Banyak Tentara Jadi Warga Negara Ganda

Melalui pidato delapan menitnya, Putin berbicara melalui tautan video.

Ia mempertanyakan mengapa para pemimpin dunia tidak kaget dengan kematian besar di Jalur Gaza.

“Saya memahami bahwa ini adalah perang, kematian banyak orang sangat meresahkan. Namun, bukankah kudeta berdarah di Ukraina pada tahun 2014, yang disusul perang rezim Kyiv melawan rakyatnya sendiri di Donbas, juga mengejutkan? Bukankah pemusnahan penduduk sipil di wilayah Palestina, terjadi di Jalur Gaza juga mengejutkan?" kata Putin, dikutip dari The New York Times.

Warga Palestina menguburkan jenazah di kuburan massal di pemakaman Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 22 November 2023, di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan gerakan Hamas Palestina. Jenazah tersebut, yang hanya diidentifikasi dengan angka, berasal dari rumah sakit Al-Shifa dan Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, menurut anggota komite di lokasi pemakaman.
Warga Palestina menguburkan 111 jenazah di kuburan massal di pemakaman Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan pada 22 November 2023, setelah menjadi korban pemboman Israel. Jenazah tersebut, yang hanya diidentifikasi dengan angka, berasal dari rumah sakit Al-Shifa dan Beit Hanoun di Jalur Gaza utara, menurut anggota komite di lokasi pemakaman. (Mahmud HAMS / AFP)

Baca juga: Sempat Disita Israel, 111 Jenazah Tanpa Nama Dikubur Massal di Khan Yunis, Gaza

Putin lalu membandingkan reaksi negara Barat ketika menyikapi tindakan Israel di Jalur Gaza terhadap warga Palestina.

"Lalu bagaimana dengan dokter yang harus mengoperasi anaknya sendiri tanpa anestesi dan meninggal? Bukankah itu mengejutkan? Bukankah mengejutkan jika Sekjen PBB mengatakan Gaza telah berubah menjadi kuburan anak-anak yang sangat besar?” tanya Putin.

Menurutnya, komunitas internasional seharusnya terkejut tidak hanya dengan perang Ukraina dan Rusia, namun juga dengan permusuhan yang telah terjadi di Donbass selama bertahun-tahun, dan pemusnahan penduduk sipil di Jalur Gaza.

Putin: Rusia tidak mundur soal negosiasi dengan Ukraina

Foto kumpulan yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil bagian dalam pertemuan puncak para pemimpin G20 virtual di Moskow pada 22 November 2023.
Foto kumpulan yang didistribusikan oleh lembaga negara Rusia Sputnik menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil bagian dalam pertemuan puncak para pemimpin G20 virtual di Moskow pada 22 November 2023. (Mikhail KLIMENTYEV / POOL / AFP)

Baca juga: UE Enggan Disebut Standar Ganda soal Israel, Josep Borrell: Saya Agak Pro-Palestina

Vladimir Putin mengatakan Rusia tidak menutup diri dari kemungkinan negosiasi dengan Ukraina untuk mengakhiri perang.

“Aksi militer selalu menjadi tragedi bagi orang-orang tertentu, keluarga, dan negara secara keseluruhan dan kita perlu memikirkan cara untuk menghentikan tragedi ini,” kata Putin, dikutip dari AA.

“Ngomong-ngomong, Rusia tidak pernah menolak pembicaraan damai dengan Ukraina,” lanjutnya.

Namun, Putin menyayangkan dekrit yang ditandatangani oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang melarang melakukan negosiasi dengan Rusia.

NEW YORK, NEW YORK - 21 SEPTEMBER: Wakil Tetap Pertama Federasi Rusia Dmitry Polyanskiy berbicara dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai Nagorno Karabakh di markas besar PBB pada 21 September 2023 di New York City.
NEW YORK, NEW YORK - 21 SEPTEMBER: Wakil Tetap Pertama Federasi Rusia Dmitry Polyanskiy berbicara dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB mengenai Nagorno Karabakh di markas besar PBB pada 21 September 2023 di New York City. (Michael M. Santiago / GETTY IMAGES AMERIKA UTARA / Getty Images melalui AFP)

Sebelumnya, Wakil Utusan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, juga mengkritik Barat menerapkan standar ganda dalam menyikapi tindakan Israel di Jalur Gaza.

Ia membandingkannya dengan respon Barat saat menanggapi agresi Rusia di Ukraina.

“Rekan-rekan Barat kami menangis tersedu-sedu dalam banyak kasus di Ukraina , dan di mana situasinya, secara halus, jauh lebih dipertanyakan dan masih banyak lagi perbedaannya. Mereka bahkan tidak berani menyebut apa pun dalam hal ini. Tindakan Israel,” katanya pada Selasa (14/11/2023).

Perwakilan Rusia itu mengatakan AS tidak ingin mendengar apa pun tentang gencata senjata dan memveto resolusi itu di PBB karena membahayakan operasi Israel di Jalur Gaza.

Hamas Palestina vs Israel

Pemboman Israel ini menyusul serangan terbaru Hamas Palestina yang memulai Operasi Banjir Al-Aqsa dengan menerobos perbatasan Israel dan Jalur Gaza pada Sabtu (7/10/2023) pagi.

Hamas mengatakan, serangan itu adalah tanggapan atas kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina selama ini, terutama kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa, seperti diberitakan Al Arabiya.

Kelompok tersebut, juga meluncurkan ratusan roket, yang menewaskan lebih dari 1.200 orang di wilayah Israel.

Pemboman Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 14.532 warga Palestina sejak Sabtu (7/10/2023) hingga perhitungan korban pada Kamis (23/11/2023), dikutip dari Anadolu Agency.

Selain itu, kekerasan yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina juga terjadi di Tepi Barat, wilayah yang dipimpin Otoritas Pembebasan Palestina (PLO).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved