Dibom Militer Ukraina Saat Kumpul Nonton Konser, 20 Marinir Rusia dan Sang Artis Tewas di Aula Dansa

Dibom Militer Ukraina Saat Kumpul Nonton Konser, 20 Tentara Rusia dan Sang Artis Tewas di Aula Dansa

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan Ukraina dilaporkan meledakkan sebuah ruang dansa (ballroom) di Ukraina timur yang diduduki pasukan Rusia saat ruangan itu digunakan untuk konser.

Serangan tentara Ukraina ini dilaporkan menewaskan seorang aktris Rusia yang tampil untuk pasukan negaranya tersebut.

Aktris itu adalah Polina Menshikh.

Baca juga: Damprat Rusia, Iran, dan Korut, Zelensky Sebut Israel Bisa Bertindak di Luar Hukum Internasional

Dia sedang melakukan pertunjukan pada Minggu (19/11/2023) untuk mengisi acara hari libur militer Rusia ketika tembakan Ukraina membombardir ruang dansa, yang terletak di desa Kumachove sekitar 37 mil dari garis depan.

BBC melaporkan, aula tersebut dapat menampung hingga 150 orang, namun belum jelas berapa banyak orang yang hadir pada saat serangan terjadi.

Serangan itu menewaskan sekitar 20 tentara Rusia, lapor BBC, mengutip sumber Ukraina.

Kyivindependent mengklaim, para tentara Rusia yang tewas adalah dari satuan Marinir, Angkatan Laut Rusia. 

Kantor berita Rusia TASS mengonfirmasi Menshikh tewas dalam serangan itu, namun tidak menyebutkan apakah ada tentara yang juga tewas.

Bom Meledak Saat Polina Menshikh Mainkan Gitar

Dalam video ponsel yang dibagikan saluran Telegram Rusia Astra, Menshikh terlihat bernyanyi dan bermain gitar ditonton para pria mengenakan jaket hijau dan jam tangan kamuflase.

Kemudian, suara gedebuk keras terdengar dan aula menjadi gelap. Kejadian itu tiba-tiba mengakhiri video.

Para blogger pro-Rusia mengkritik aksi tentara tersebut dan mengatakan bahwa hal itu menjadikan mereka sasaran empuk, lapor BBC.

Ini bukan pertama kalinya pasukan tempur mendapat serangan saat sedang berkumpul.

Awal bulan ini, Rusia mengebom pasukan Ukraina saat upacara penghargaan di udara terbuka, menewaskan 19 tentara.

Insider melaporkan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy kemudian mengecam “kelalaian” komandan militer.

(oln/BI/*)