Konflik Palestina Vs Israel
Jalan Sepi Arik Ascherman, Rabi yang Pasang Badan Lindungi Petani Palestina dari Serangan Israel
Polisi zionis beberapa kali menangkapnya. Ia juga sering jadi sasaran amuk pemukim Israel yang serang petani Palestina saat musim panen zaitun tiba.
TRIBUNNEWS.COM - Arik Ascherman adalah seorang rabi atau pendeta agama Yahudi.
Sejak 28 tahun silam, membuat keputusan menjadi "perisai hidup" bagi petani Palestina dan menjaga kebun zaitun milik mereka di Tepi Barat, dari serangan pemukim dan polisi Israel.
Sebagai pendeta agama Yahudi, Arik memilih jalan yang sepi.
Ia meyakini konsep rabi tikkun olam, yakni 'memperbaiki dunia', mengacu pada hak asasi manusia universal dan keadilan sosial.
Tentu saja keyakinan Arik bertolak belakang dengan kebijakan Pemerintah Israel, yang menggunakan undang-undang diskriminatif dan secara sistematis merampas tanah serta rumah orang Palestina.
Polisi zionis beberapa kali menangkapnya. Ia juga sering jadi sasaran amuk pemukim Israel yang menyerang petani Palestina saat musim panen zaitun tiba.

Sementara, pemuda Palestina yang tak mengetahui apapun yang ia kerjakan, melempari mobilnya dengan batu.
Seperti halnya gunung karang, pendirian Arik Ascherman tetap teguh. Baginya, itu adalah risiko sekaligus konsekuensi yang mesti ditanggungnya demi sebuah keyakinan.
Pascaserangan Hamas terhadap sipil Israel 7 Oktober 2023, situasi semakin sulit bagi petani Palestina. Angka kekerasan terhadap mereka meningkat lebih dari dua kali lipat.
Terlebih Pemerintah Israel mengeluarkan kebijakan dengan mengizinkan warganya memegang senjata api sebagai perlindungan diri.
Secara pribadi, Arik tak membenarkan serangan Hamas pada 7 Oktober lalu dengan alasan apapun.
Namun, harus diakui peristiwa tersebut membuat orang-orang Israel saat ini sulit atau secara sengaja maupun tidak, menolak membedakan Hamas dan warga Palestina. Semua dipukul rata.
Imbasnya, kekerasan terhadap petani Palestina di Tepi Barat mengalami peningkatan signifikan.

“Saat ini tidak ada seorang pun bersedia membantu warga Palestina," ucap Arik ditemui di kebun zaitun milik petani Palestina di luar Desa Taybeh, dekat Ramallah, Tepi Barat, seperti dikutip Aljazeera.
Arik Ascherman dan teman-temannya saat ini berada di kebun zaitun tersebut untuk mengantisipasi serangan pemukim Israel yang bisa terjadi kapan saja.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.