Konflik Palestina Vs Israel
Iran Peringatkan Cakupan Perang yang Luas Bakal Terjadi jika Israel Terus Serang Gaza
Menteri Luar Negeri Iran, Amir-Abdollahian memperingatkan Israel jika terus menyerang Gaza, cakupan perang bakal makin meluas.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran, Amir-Abdollahian mendesak Israel untuk melakukan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Amir-Abdollahian mengatakan kepada Menlu Prancis Catherine Colonna pada hari Kamis (16/11/2023) bahwa Barat jangan terus-menerus membicarakan tindakan Hamas.
Sikap diam Amerika Serikat (AS) dan sekutunya terkait pembunuhan anak-anak dan wanita di Palestina, kata Abdollahian, sungguh tidak tertahankan.
"Meskipun kami selalu mengutuk pembunuhan terhadap perempuan dan anak-anak di mana pun di dunia, sikap diam Amerika dan beberapa negara Barat mengenai pembunuhan anak-anak dan perempuan di Palestina sungguh tidak tertahankan," kata Abdollahian, dikutip dari Mehr News Agency.
Abdollahian juga memperingatkan Israel tentang eskalasi perang yang meluas jika kekerasan di Gaza terus terjadi.
"Kami memperingatkan tentang konsekuensi dari berlanjutnya kejahatan perang di Gaza. Penghentian segera genosida di Gaza, pengiriman bantuan, dan pertukaran tahanan sipil juga ditekankan," ucapnya.
Baca juga: Khamenei Tegaskan Iran Tak Akan Ikut Perang Lawan Israel di Gaza, Sesuai Prediksi Rusia?
"Kami memperingatkan bahwa jika situasi ini terus berlanjut, segala kemungkinan, termasuk perluasan cakupan perang lebih lanjut, akan terjadi," tegas Abdollahian.
Sementara itu, Menlu Prancis, Catherine Colonna mengatakan, dirinya telah berbicara kepada Iran bahwa Teheran memiliki "tanggung jawab yang berat" untuk mencegah perang menyebar ke seluruh wilayah.
Diplomat utama Prancis itu juga mengatakan "semua tindakan" harus diambil untuk melindungi warga sipil dalam perang dan akses terhadap bantuan kemanusiaan perlu dijamin.
Bantuan Kembali Terhenti
Pengiriman bantuan PBB ke Gaza dihentikan lagi pada hari Jumat karena kekurangan bahan bakar dan terputusnya komunikasi.
Baca juga: Pesan Pemimpin Iran Terhadap Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh, Terus Didukung Tapi?
Insiden ini memperdalam kesengsaraan ribuan warga Palestina yang kelaparan dan tunawisma ketika pasukan Israel memerangi militan Hamas di daerah kantong tersebut.
Program Pangan Dunia PBB (WFP) mengatakan warga sipil menghadapi "kemungkinan kelaparan" karena kurangnya pasokan makanan.
Direktur Eksekutif WFP, Cindy McCain mengatakan hampir seluruh penduduk sangat membutuhkan bantuan pangan.
"Persediaan makanan dan air praktis tidak ada di Gaza dan hanya sebagian kecil dari kebutuhan yang datang melalui perbatasan," katanya dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters.
"Dengan semakin dekatnya musim dingin, tempat penampungan yang tidak aman dan penuh sesak, serta kurangnya air bersih, warga sipil menghadapi kemungkinan kelaparan," kata McCain.

Baca juga: Korps Garda Revolusi Iran Tunggu Aba-aba Khamenei untuk Berperang di Gaza, tapi Harapkan Jalan Lain
Kepala staf militer Israel mengatakan pasukannya hampir menghancurkan sistem militer Hamas di Jalur Gaza utara dan ada tanda-tanda tentara melakukan kampanyenya ke wilayah lain di wilayah pesisir berpenduduk 2,3 juta orang itu.
Israel menuduh Hamas mencegah orang menuju ke selatan Jalur Gaza, namun kelompok militan tersebut membantahnya.
Tentara merilis sebuah video yang dikatakan menunjukkan pintu masuk terowongan di area luar ruangan Al Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza.
Video tersebut, yang tidak dapat segera diverifikasi oleh Reuters, menunjukkan lubang yang dalam di tanah, dipenuhi dan dikelilingi oleh puing-puing beton dan kayu serta pasir.
Tampaknya area tersebut telah digali. Sebuah buldoser muncul di latar belakang.
Baca juga: Komandan AU Garda Revolusi Iran: Brigade Al-Qassam dan Al-Quds dalam Kondisi Baik, Kami Bersiap
Tentara mengatakan pasukannya juga menemukan sebuah kendaraan di rumah sakit yang berisi sejumlah besar senjata.
Hamas mengatakan pada hari Kamis bahwa klaim AS bahwa kelompok tersebut menggunakan Shifa untuk tujuan militer adalah "pengulangan narasi palsu yang terang-terangan, yang ditunjukkan oleh kinerja juru bicara tentara pendudukan yang lemah dan konyol".
Para pejabat Israel mengatakan Hamas menyandera sekitar 240 orang yang disandera oleh orang-orang bersenjata pada 7 Oktober di kompleks rumah sakit.
Pada hari Jumat, militer Israel mengatakan tentara mengambil jenazah seorang tentara wanita yang ditawan, di sebuah gedung dekat Shifa.
Militer telah mengkonfirmasi kematiannya pada hari Selasa setelah Hamas mengeluarkan video dia masih hidup diikuti dengan gambar yang dikatakan sebagai tubuhnya setelah dia terbunuh dalam serangan Israel.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.