Palestina: Tentara Israel ‘serbu’ RS Al-Shifa di Gaza dengan tank
Tentara Israel telah menyerbu fasilitas kesehatan utama Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa, menurut keterangan saksi mata.
Para dokter mengakui ada banyak jenazah bergelimpangan dan membusuk di rumah sakit.
Dr Mohamed Abu Selmia, manajer Al-Shifa, mengatakan ada sekitar 150 jenazah yang membusuk dan "mengeluarkan bau tidak sedap".
Dia mengatakan kepada BBC bahwa pihak berwenang Israel masih belum memberikan izin bagi jenazah tersebut untuk dibawa dan dikuburkan. Menurutnya, anjing kini telah memasuki halaman rumah sakit dan mulai memakan jenazah tersebut.
Dr. Marwan Al-Barsh yang merupakan direktur jenderal Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza mengatakan situasi ini diperburuk oleh kurangnya bahan bakar untuk listrik di kamar mayat.
"Listrik diputus oleh pasukan Israel yang menargetkan generator, yang menyebabkan pembusukan mayat-mayat karena kita melihat cacing keluar dari mereka," kata Al-Barsh kepada BBC Arabic.
Al-Bursh mengatakan pihaknya kesulitan untuk menguburkan jenazah karena ancaman militer Israel.
"Kami mencoba berkoordinasi dengan pasukan Israel agar kami diizinkan menguburkan jenazah di dalam rumah sakit, namun siapa pun yang mencoba keluar dari rumah sakit akan langsung ditembak," ujarnya.
Israel menuduh ada pusat komando Hamas di bawah RS Al-Shifa. Juru bicara militer Israel, Libby Weiss, mengatakan: "Kami mengetahui hal itu dengan pasti."
Akan tetapi Hamas dan pihak rumah sakit menepis tuduhan itu.
Bayi prematur meninggal karena RS Al Shifa kekurangan pasokan listrik
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan "tembakan dan pengeboman terus-menerus" di daerah sekitar rumah sakit telah "memperburuk keadaan yang sudah kritis". Dia menyatakan Al-Shifa "tidak lagi berfungsi sebagai rumah sakit".
Kepala bagian bedah RS Al-Shifa, Dr Marwan Abu Saada, mengatakan kepada BBC bahwa sudah ada tiga bayi yang lahir prematur kemudian meninggal karena RS kekurangan pasokan listrik.
Puluhan bayi baru lahir lainnya saat ini tidak menerima perawatan yang diperlukan dan Dr Marwan mengatakan dirinya khawatir bahwa "kami akan kehilangan nyawa semua bayi".
Ketika diwawancarai BBC, Presiden Israel, Isaac Herzog, menuduh Hamas mempunyai markas besar di bawah bangunan RS Al-Shifa.
Dr Marwan menyebut tuduhan Israel sebagai "kebohongan besar" dan mengeluarkan "undangan terbuka" kepada pasukan Israel untuk datang dan memeriksa gedung tersebut.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.