Konflik Rusia Vs Ukraina
Kata Volodymyr Zelensky Jika Ditinggal AS
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memastikan tetap akan memerangi Rusia, meskipun tanpa dukungan Amerika Serikat (AS).
Komandan tertinggi Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, mengatakan kepada Economist pekan lalu bahwa konflik antara Moskow dan Kiev telah memasuki kebuntuan ala Perang Dunia I di mana Rusia lebih unggul karena sumber daya yang lebih besar.
Uang AS Untuk Ukraina Tinggal 1 Miliar dolar AS
Pentagon kini hanya memiliki dana tersisa 1 miliar dolar AS (Rp15,6 triliun) untuk mengisi pasokan senjata ke negara itu.
"Kami harus mengurangi dukungan ke Ukraina," kata Wakil Jubir Pentagon Sabrina Singh kepada wartawan.
"Kami masih akan terus mengirim paket bantuan tapi jumlahnya semakin ekcil," tambahnya dikutip dari Bloomberg.
Singh mendesak Kongres AS untuk mengakhiri kebuntuan dan menyetujui permintaan dana darurat sebesar 61,4 miliar dolar AS untuk membantu Ukraina melawan Rusia.
Dana ini adalah bagian dari paket bernilai 106 miliar dolar AS yang juga meliputi bantuan untuk Israel, perbatasan AS-Meksiko.
Anggota Kongres dari Partai Republik berupaya memisahkan bantuan untuk Israel dan Ukraina itu, namun langkah ini ditentang Gedung Putih
Singh mengatakan pemerintah Presiden Joe Biden juga memiliki opsi mengirim senjata ke Ukraina yang bernilai hingga US$4,9 miliar yang telah disetujui oleh Kongres.
Singh juga mengatakan AS telah menghabiskan sekitar 95 persen dana untuk Ukraina yang berjumlah total lebih dari 60 miliar dolar AS.
Dia mengatakan sisa sebesar 1 miliar dolar AS tersebut adalah bagian dari satu program yang memungkikan Presiden AS Joe Biden mengirim peralatan militer milik AS ke Ukraina dan menggantinya dengan yang baru.
Peringatan dari Singh ini adalah pernyataan paling baru dari pemerintah AS yang berulang kali mengatakan kesulitan memberi bantuan militer ke pasukan Ukraina.
Bulan lalu Pentagon mengatakan pentutupan pemerintah atau shutdown di AS yang bisa terjadi pada akhir bulan ini akan memperlambat kecepatan pasokan senjata yang akan dikirim ke Ukraina.
Janji Palsu Uni Eropa
Sementara juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Ukraina tidak bakalan bisa masuk ke Uni Eropa.
Selama ini, janji-janji UE untuk memasukkan negaranya Zelensky tersebut hanyalah tipu daya dan janji palsu belaka.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengumumkan pada hari Rabu bahwa ia telah merekomendasikan peluncuran perundingan keanggotaan dengan Ukraina dan Moldova, setelah kedua negara tersebut menerapkan reformasi yang disyaratkan oleh Brussels.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.