Palestina: RS Indonesia di Gaza terancam berhenti beroperasi
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia yang didanai oleh LSM asal Indonesia dan juga diresmikan pada tahun 2016, terancam berhenti beroperasi…
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan aksi gempuran udara militer Israel juga menyasar kamp pengungsi al-Maghazi sehingga menewaskan 52 orang.
BBC bertanya kepada juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Peter Lerner, apakah serangan Israel mengenai kamp pengungsi tersebut. Dia menjawab: "Saya tidak bisa mengonfirmasi hal itu sekarang."
Kamp pengungsi Al-Maghazi berada di bagian selatan Gaza, tempat Israel meminta warga sipil untuk pindah demi keselamatan.
Al-Maghazi, yang didirikan pada tahun 1949, berukuran 0,6 km persegi. Di kamp itu, gang-gang sempit dan kepadatan penduduknya tinggi, kata badan bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA).
UNRWA mengatakan lebih dari 33.000 warga Palestina terdaftar sebagai pengungsi di kamp tersebut - meskipun jumlah sebenarnya orang yang tinggal di sana mungkin berbeda.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan gencatan senjata sementara dengan kelompok milisi Palestina, Hamas dalam pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Tel Aviv.
Dalam pertemuan itu, Netanyahu dan Blinken membahas seruan AS agar Israel menyetujui jeda kemanusiaan dalam serangannya di Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan. Namun Netanyahu mengatakan sampai semua sandera dibebaskan, kesepakatan seperti itu tidak bisa diterapkan.
Sementara itu, kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan dia "sangat terkejut" dengan laporan ledakan di luar rumah sakit terbesar di Kota Gaza, Al-Shifa.
"Pasien, petugas kesehatan, fasilitas kesehatan, dan ambulans harus dilindungi setiap saat," kata Ghebreyesus.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sedikitnya 13 orang tewas dalam insiden itu dan menyalahkan serangan udara Israel.
Dalam sebuah pernyataan, para pejabat Hamas mengatakan pasukan Israel menargetkan "konvoi ambulans yang membawa korban luka" dari Al-Shifa menuju perbatasan Rafah di Jalur Gaza selatan.
IDF membenarkan bahwa pihaknya telah mengebom sebuah ambulans, yang disebut sedang digunakan oleh agen Hamas. Namun tidak disebutkan di mana serangan itu terjadi.
Mark Regev, penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengatakan kepada Channel 4 bahwa Israel yakin Hamas telah "mendirikan pusat komando" di bawah rumah sakit Al-Shifa.
Regev melanjutkan dengan mengatakan jika mereka membangun konstruksi semacam itu di bawah infrastruktur sipil, maka hal itu bisa menjadi "target yang sah".
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.