Palestina: RS Indonesia di Gaza terancam berhenti beroperasi
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahia yang didanai oleh LSM asal Indonesia dan juga diresmikan pada tahun 2016, terancam berhenti beroperasi…
Dia juga menuding Israel sengaja melontarkan tudingan itu sebagai dalih untuk menyerang RS Indonesia.
"Apa yang dituduhkan oleh Israel bisa jadi ini suatu prakondisi untuk melakukan serangan ke RS Indonesia di Gaza," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Tim Pembangunan RS Indonesia, Farid Thalib, juga membantah tuduhan Israel.
"Tidak benar tuduhan yang mereka (Israel) katakan terowongan itu bukan di RS Indonesia," kata Kepala Tim Pembangunan RS Indonesia, Farid Thalib, di Jakarta, dilansir kantor berita Antara, Senin (6/11).
"Ini kemarin juga videonya. Disebut tunnel (terowongan). Bukan, ini bukan RS Indonesia. Kelihatan dari marmernya," ujarnya menunjukkan video yang dirilis Israel.
Dia juga menjelaskan soal fungsi tangki solar. Tangki solar tersebut memang diperuntukkan buat suplai genset RS Indonesia.
"Tangki ini buat suplai untuk genset kita. Tangki solar. Kenapa kita taruh di bawah? Kan secara artistik lebih bagus. Itu juga kan mudah terbakar. Dan kalau terjadi keributan seperti peperangan sekarang, meledak jadinya," ungkapnya.
Israel klaim telah membelah Jalur Gaza
Militer Israel mengeklaim telah mengepung Kota Gaza dan membelah Jalur Gaza menjadi dua.
"Saat ini, ada Gaza Utara dan Gaza Selatan," kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, kepada wartawan pada Minggu (05/11).
Dia menyebut langkah tersebut sebagai "tahap penting" dalam perang Israel melawan Hamas.
Menurutnya, Israel masih "mengizinkan koridor" bagi para penduduk Jalur Gaza bagian utara dan Kota Gaza untuk menuju ke daerah selatan.
Israel, kata Hagari, "akan terus menyerang dengan kuat dan mengintensifkan operasi darat kami di Jalur Gaza utara dan Kota Gaza secara lebih luas".
Akibat aksi Israel, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan hampir 10.000 orang telah tewas di Gaza sejak Israel menggelar operasi militer sebagai tanggapan terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober.
Kementerian Kesehatan Otorita Palestina yang dikelola Fatah dan berpusat di Tepi Barat memaparkan lebih dari 50% unit perumahan di Gaza telah hancur, hampir 70% populasi di Gaza tercerai berai, 16 dari 35 rumah sakit berhenti beroperasi, tujuh gereja dan 55 masjid rusak, dan 42 bangunan lembaga bantuan PBB rusak.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.