Senin, 6 Oktober 2025

Lima fakta baru setelah empat minggu eskalasi tempur Israel-Hamas

Banyak hal tidak pasti yang menyelubungi eskalasi tempur Israel-Hamas di Gaza. Telah banyak solusi yang diajukan, tapi bisakah generasi…

BBC Indonesia
Lima fakta baru setelah empat minggu eskalasi tempur Israel-Hamas 

Salah satu hal pertama yang harus dipahami terkait liputan media massa, analisis, dan komentar pakar yang muncul sejak 7 Oktober lalu adalah bahwa tidak ada seorang pun yang benar-benar mengetahui gambaran besar tentang apa yang terjadi.

Ketidaktahuan ini bukan hanya karena hambatan mengetahui apa yang terjadi di medan perang, seperti yang terjadi pada konflik pada umumnya, tapi juga karena eksalasi baru soal Israel-Palestina belum sepenuhnya muncul.

Peristiwa demi peristiwa masih berlangsung cepat. Kekhawatiran bahwa perang akan meluas sangatlah nyata. Wakil pemimpin Hizbullah – kelompok militan kuat di Libanon yang didukung Iran – mengatakan pembunuhan warga sipil oleh militer Israel di Gaza berisiko menimbulkan perang yang lebih luas di Timur Tengah.

Realitas baru di Timur Tengah memang sudah ada, tapi bentuk dan bagaimana proses itu terjadi bergantung pada bagaimana perang ini berlangsung hingga akhir tahun ini, dan mungkin setelahnya.

Berikut adalah beberapa hal yang kami ketahui dan beberapa hal lain yang tidak kami ketahui. Daftar ini tidak lengkap.

Beberapa orang mengejek Donald Rumsfeld, Menteri Pertahanan AS pada saat invasi ke Irak pada tahun 2003, ketika dia berbicara tentang "hal-hal yang tidak diketahui".

Namun di Timur Tengah, sama seperti di belahan dunia lainnya, hal-hal yang tidak diketahui ini ada, dan ketika muncul, hal-hal ini bisa membuat perbedaan besar.

1.

Satu hal yang pasti adalah bahwa Israel mendukung kampanye militer untuk mematahkan kekuasaan Hamas dan kelompok Jihad Islam di Gaza.

Kemarahan Israel dipicu serangan Hamas yang diklaim membunuh lebih dari 1.400 orang. Kelompok itu juga dituding masih menyandera 240 warga Palestina.

Saya bertemu Noam Tibon, seorang pensiunan jenderal tentara Israel. Saya bertanya tentang bagaimana dia pergi bersama istrinya ke Nahal Oz, sebuah permukiman di perbatasan Israel- Palestina pada 7 Oktober lalu.

Tibon berkata, misi hari itu berhasil, yaitu menyelamatkan putranya, menantunya, dan dua putri kecil mereka yang berada. Mereka bersembunyi di ruang aman ketika mendengar kedatangan milisi Hamas.

Tibon mungkin sudah pensiun tetapi ia terlihat sangat sehat di usia 62 tahun. Dia mempersenjatai diri dengan senapan serbu dan helm yang dia ambil dari seorang tentara Israel yang tewas.

Tibon memimpin sekelompok tentara yang dia kumpulkan dalam kekacauan hari itu. Mereka membersihkan permukiman dan menyelamatkan sejumlah keluarga di sana.

Jenderal itu adalah seorang perwira Israel yang lugas dan lugas.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved