Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Saat Menteri Kabinet Jokowi Ikut Aksi Bela Palestina di Monas 

Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara menghadiri Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11) pagi, begini aksi panggung mereka.

Kolase Tribunnews
Sederet pejabat hingga tokoh menghadiri Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/11/2024). Di antaranya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang membacakan puisi menyentuh di depan massa aksi. 

Usai memberikan orasi di atas panggung, dia menyampaikan agar masyarakat Indonesia aktif terlibat dalam upaya kemerdekaan Palestina. Upaya tersebut dapat dilakukan memanfaatkan teknologi handphone atau ponsel genggam yang sudah dimiliki oleh hampir semua orang di zaman ini.

"Kita semua harus terlibat, suara kita harus bunyi. Karena itu saya ajak kepada semuanya, nyalakan hapenya supaya suara dari mulut-mulut kita satu terdengar sampai seluruh dunia. Bebaskan Palestina!" ujarnya.

Menurut Anies, untuk mendorong kemerdekaan Palestina tak bisa hanya dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri. Selain melalui diplomasi, suara masyarakat dunia, termasuk Indonesia juga harus terdengar.

"Sekarang kita membutuhkan rakyat Indonesia untuk ikut terlibat. Tidak cukup hanya Kementerian Luar Negeri," katanya.

Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Monas, Minggu (5/11/2023) saat aksi bela  Palestina.
Eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Monas, Minggu (5/11/2023) saat aksi bela Palestina. (Tribunnews.com/Ashri Fadilla)

Salat Gaib

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyerukan agar masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam melaksanakan salat gaib untuk mendoakan para syuhada Palestina.

"Kita semua berkumpul disini karena kita mencintai bangsa Palestina, karena mencintai rakyat Palestina. Oleh karena itu saya hanya ingin mengajak semua untuk bersama-sama melakukan salat gaib untuk para syahid yang menjadi korban Israel," ujarnya di atas panggung.

Begitu ajakan itu diserukan, sebagian orang yang mengikuti aksi kompak menyahut.

"Sudah pak! Sudah!" ujar mereka.

Menurut Yaqut, para syuhada yang gugur merupakan korban agresi Israel. Dia pun menyerukan agar masyarakat Indonesia mendoakan kemerdekaan Palestina.

"Para syahid yang menjadi korban Israel yang menjadi korban agresi Israel dan sekaligus mendoakan agar bangsa Palestina segera mendapatkan kedamaian keadilan dan kemerdekaannya," kata Yaqut. Permasalahan yang dihadapi Palestina saat ini dinilai Yaqut bukan hanya urusan agama tertentu, melainkan kemanusiaan.

Aksi Bela Palestina di Kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Minggu (5/11/2023) diwarnai berkibarnya bendera Palestina berukuran raksasa.
Aksi Bela Palestina di Kawasan Monumen Nasional (Monas) Jakarta Minggu (5/11/2023) diwarnai berkibarnya bendera Palestina berukuran raksasa. (Tribunnews.com/Ashri Fadilla)

Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia, apapun agamanya diharapkan mendukung kemerdekaan bagi Palestina. 

"Ini tragedi kemanusiaan yang seharusnya apapun agamanya, memberikan dukungan kepada warga Palestina," ujarnya saat ditemui awak media usai memberikan orasi.

Dari Kementerian Agama, Yaqut mengungkapkan sudah ada upaya untuk penggalangan donasi. 

Hasil dari penggalangan itu kemudian disalurkan ke Palestina secara terpusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).

"Bantuan dilakukan secara terorganisir, terpusat, dilakukan melalui Kemenlu. Jadi semua kita juga melakukan penggalangan melalui ASN yang ada di Kemenag dan seluruh stakeholder yang bisa kita akses juga membantu warga Palestina," katanya.(Tribun Network/aci/wly)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved