Konflik Palestina Vs Israel
Saat Menteri Kabinet Jokowi Ikut Aksi Bela Palestina di Monas
Sejumlah menteri dan pimpinan lembaga negara menghadiri Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/11) pagi, begini aksi panggung mereka.
Usai memberikan orasi di atas panggung, dia menyampaikan agar masyarakat Indonesia aktif terlibat dalam upaya kemerdekaan Palestina. Upaya tersebut dapat dilakukan memanfaatkan teknologi handphone atau ponsel genggam yang sudah dimiliki oleh hampir semua orang di zaman ini.
"Kita semua harus terlibat, suara kita harus bunyi. Karena itu saya ajak kepada semuanya, nyalakan hapenya supaya suara dari mulut-mulut kita satu terdengar sampai seluruh dunia. Bebaskan Palestina!" ujarnya.
Menurut Anies, untuk mendorong kemerdekaan Palestina tak bisa hanya dilakukan oleh Kementerian Luar Negeri. Selain melalui diplomasi, suara masyarakat dunia, termasuk Indonesia juga harus terdengar.
"Sekarang kita membutuhkan rakyat Indonesia untuk ikut terlibat. Tidak cukup hanya Kementerian Luar Negeri," katanya.

Salat Gaib
Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas menyerukan agar masyarakat Indonesia, khususnya yang beragama Islam melaksanakan salat gaib untuk mendoakan para syuhada Palestina.
"Kita semua berkumpul disini karena kita mencintai bangsa Palestina, karena mencintai rakyat Palestina. Oleh karena itu saya hanya ingin mengajak semua untuk bersama-sama melakukan salat gaib untuk para syahid yang menjadi korban Israel," ujarnya di atas panggung.
Begitu ajakan itu diserukan, sebagian orang yang mengikuti aksi kompak menyahut.
"Sudah pak! Sudah!" ujar mereka.
Menurut Yaqut, para syuhada yang gugur merupakan korban agresi Israel. Dia pun menyerukan agar masyarakat Indonesia mendoakan kemerdekaan Palestina.
"Para syahid yang menjadi korban Israel yang menjadi korban agresi Israel dan sekaligus mendoakan agar bangsa Palestina segera mendapatkan kedamaian keadilan dan kemerdekaannya," kata Yaqut. Permasalahan yang dihadapi Palestina saat ini dinilai Yaqut bukan hanya urusan agama tertentu, melainkan kemanusiaan.

Oleh sebab itu, masyarakat Indonesia, apapun agamanya diharapkan mendukung kemerdekaan bagi Palestina.
"Ini tragedi kemanusiaan yang seharusnya apapun agamanya, memberikan dukungan kepada warga Palestina," ujarnya saat ditemui awak media usai memberikan orasi.
Dari Kementerian Agama, Yaqut mengungkapkan sudah ada upaya untuk penggalangan donasi.
Hasil dari penggalangan itu kemudian disalurkan ke Palestina secara terpusat melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
"Bantuan dilakukan secara terorganisir, terpusat, dilakukan melalui Kemenlu. Jadi semua kita juga melakukan penggalangan melalui ASN yang ada di Kemenag dan seluruh stakeholder yang bisa kita akses juga membantu warga Palestina," katanya.(Tribun Network/aci/wly)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.