Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Cegah Demo Anarkis soal Israel-Palestina, Otoritas Chechnya Siap Pakai Kekerasan

Presiden Chechnya siap memakai kekerasan untuk mencegah demo soal Israel-Palestina di negaranya, tak ingin ada kerusuhan seperti di Dagestan, Rusia.

Mikhail METZEL / SPUTNIK / AFP
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov menghadiri upacara yang secara resmi mencaplok empat wilayah Ukraina yang diduduki pasukan Rusia di Moskow pada 30 September 2022. -- Ramzan Kadyrov akan menggunakan kekerasan untuk mencegah demo anarkis soal Israel-Palestina di Chechnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Republik Chechnya di Federasi Rusia, Ramzan Kadyrov, mengatakan siap menggunakan kekerasan untuk mencegah demonstrasi anarkis terkait Israel dan Palestina.

Pemimpin negara yang mayoritas muslim itu memerintahkan otoritas keamanan Chechnya untuk menggunakan tembakan peringatan.

“Jika tidak, berikan tiga tembakan peringatan ke udara, dan jika orang tersebut tidak mematuhi hukum setelahnya, berikan tembakan keempat di dahi,” kata Ramzan Kadyrov kepada Kementerian Dalam Negeri dan pasukan Garda Nasional, Selasa (31/10/2023).

Hal ini bertujuan menahan setiap orang yang berisiko memprovokasi kerusuhan di wilayah Chechnya.

“Tidak ada orang lain yang akan keluar (untuk memprotes). Ini pesan saya,” tambahnya, dikutip dari RIA Novosti.

Perintah ini menyusul kerusuhan di Republik Dagestan, bagian Federasi Rusia yang juga mayoritas muslim, ketika massa menyerbu bandara Makhachkala untuk mencari orang Israel yang mendarat dari Tel Aviv pada Minggu (29/10/2023).

Baca juga: Putin Tuduh Ukraina Dalangi Kerusuhan Warga Anti-Israel di Dagestan

Melalui saluran Telegram pribadinya, Ramzan Kadyrov memperingatkan setiap demonstrasi seperti itu akan ditindas dengan keras.

Mengulangi pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin, Ramzan Kadyrov menilai kerusuhan itu didalangi oleh Ukraina dan sekutu Barat yang menyerang Rusia dari dalam negeri.

“Kita tidak boleh ikut-ikutan dengan musuh-musuh Rusia dan merusak situasi dari dalam,” kata Ramzan Kadyrov.

“Kita harus mengatasi semua ini dan menjaga ketertiban di tanah kita sendiri,” lanjutnya.

Kerusuhan di Bandara Dagestan

Massa Pro Palestina menyerbu bandara Makhachkala Uytash (MCX) di Dagestan untuk mencari warga Israel. Massa yang merupakan warga Dagestan yang marah, menyerbu bandara saat penerbangan dari Tel Aviv mendarat. Ketegangan global meningkat akibat perang Israel dan Palestina di Jalur Gaza.
Massa Pro Palestina menyerbu bandara Makhachkala Uytash (MCX) di Dagestan untuk mencari warga Israel. Massa yang merupakan warga Dagestan yang marah, menyerbu bandara saat penerbangan dari Tel Aviv mendarat pada Minggu (29/10/2023). (tangkapan layar Twitter/almayadeen)

Baca juga: Demonstran Pro-Palestina Serbu Bandara di Dagestan Rusia, Protes Penerbangan dari Israel

Ramzan Kadyrov menyalahkan kerusuhan pada Minggu (29/10/2023) malam di bandara Makhachkala, Dagestan kepada “musuh Rusia” di luar negeri.

Sekitar 1.200 orang dilaporkan ikut serta dalam kerusuhan di bandara Makhachkala.

Dalam kerusuhan itu, kerumunan pria melemparkan benda ke arah polisi dan menggeledah halaman bandara Makhachkala untuk mencari warga Israel.

Aparat penegak hukum Rusia telah menahan lebih dari 80 orang dengan tuduhan mengorganisir kerusuhan massal, dikutip dari WIO News.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved