Sabtu, 4 Oktober 2025

Pendeta Spanyol Lakukan Pelecehan Seksual terhadap Lebih dari 200.000 Anak

Lebih dari 200.000 anak di bawah umur diperkirakan telah mengalami pelecehan seksual di Spanyol oleh pendeta Katolik Roma sejak tahun 1940.

manado.tribunnews.com
Ilustrasi gereja. - Lebih dari 200.000 anak di bawah umur diperkirakan telah mengalami pelecehan seksual di Spanyol oleh pendeta Katolik Roma sejak tahun 1940, menurut sebuah komisi independen. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah komisi independen menemukan pendeta Spanyol melakukan pelecehan seksual terhadap lebih dari 200.000 anak-anak di bawah umur.

Laporan tersebut mengungkapkan, pelecehan seksual dilakukan oleh pendeta Katolik Roma sejak tahun 1940-an lalu.

Dilansir Al Jazeera, laporan tersebut tidak memberikan angka spesifik.

Sebuah jajak pendapat menemukan populasi dewasa Spanyol mengaku pernah mengalami pelecehan seksual oleh anggota pendeta ketika mereka masih anak-anak.

Data itu dihimpun dari 8.000 orang atau 0,6 persen dari 39 juta orang.

Menurut Ombudsman nasional Spanyol, Angel Gabilondo, persentasenya meningkat menjadi 1,13 persen – atau lebih dari 400.000 orang.

"Ketika pelecehan yang dilakukan oleh anggota awam dimasukkan, persentasenya meningkat," katanya pada konferensi pers yang diadakan pada Jumat (27/10/2023).

Baca juga: Gereja Katolik Selidiki Pelecehan Sekual oleh Pastor yang Sudah Meninggal

Ilustrasi gereja.
Ilustrasi gereja. (manado.tribunnews.com)

"Komisi juga mewawancarai 487 korban, yang menekankan “masalah emosional” yang diakibatkan oleh pelecehan tersebut," kata Gabilondo.

Pengungkapan dokumen setebal 700 halaman di Spanyol ini adalah yang terbaru yang mengguncang Gereja Katolik Roma.

Selama 20 tahun terakhir, komunitas gereja internasional diguncang serangkaian skandal pelecehan seksual yang juga melibatkan anak-anak.

Bahkan ada orang-orang yang meninggal karena bunuh diri karena kasus ini.

"Orang-orang yang tidak pernah bisa menghidupkan kembali kehidupan mereka," kata Gabilondo.

Tuduhan pelecehan yang dilakukan para pendeta baru-baru ini mulai mendapat perhatian di Spanyol.

Mereka merekomendasikan pembentukan dana negara untuk membayar ganti rugi kepada para korban.

“Sayangnya, selama bertahun-tahun ada keinginan tertentu untuk menyangkal adanya pelanggaran atau keinginan untuk menyembunyikan atau melindungi para pelaku,” kata Gabilondo.

Baca juga: Panitia Peresmian Gereja Katolik Tanjung Balai Karimun Ucapkan Terima Kasih ke Jokowi

Ombudsman nasional
Ombudsman nasional "Defender del Pueblo" Spanyol Angel Gabilondo berpidato di konferensi pers setelah menyampaikan laporan tentang penyelidikan independen pertama di negara itu terhadap pelecehan anak di bawah umur dalam Gereja Katolik, di Kongres Deputi di Madrid, pada 27 Oktober 2023. (JAVIER SORIANO / AFP)
Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved