Dilanda Kekeringan, Warga yang Tinggal di Kota Terpencil Tepi Sungai Amazon Antre Bantuan Air Bersih
Sungai terpanjang di dunia, sungai Amazon mengalami kekeringan yang terus berlanjut.
TRIBUNNEWS.COM - Sungai terpanjang di dunia, sungai Amazon mengalami kekeringan yang terus berlanjut.
Otoritas publik di Brasil akhirnya berupaya untuk mengirimkan banyak makanan dan air ke ribuan komunitas terpencil di wilayah yang tidak memiliki jalan raya dan menggunakan perahu sebagai alat transportasi.
Bencana kekeringan ini terjadi di negara bagian Amazonas dan 59 dari 62 kotamadya berada dalam keadaan darurat.
663.000 orang di wilayah tersebut terdampak kekeringan.
Anak sungai Amazon yaitu Sungai Negro yang terletak di ibu kota Manaus telah mencapai titik terendah sejak pengikuran resmi dimulai 121 tahun lalu.
Kekeringan ini juga berdampak di Careiro da Varzea, dekat Manaus di tepi Sungai Amazon.
Baca juga: Ketinggian Air di Sungai Amazon Brasil Menyusut ke Level Terendah dalam 121 Tahun Terakhir
Peralatan darurat telah didistribusikan oleh pemerintah kota pada hari Selasa (24/10/2023).
Pengiriman peralatan darurat tersebut menggunakan kapal tongkang yang awalnya dirancang untuk mengangkut ternak.
Associated Press mendampingi pengiriman ke dua komunitas.
Namun penduduk yang sebagian besar adalah petani dan nelayan harus berjalan jauh melalui bekas dasar sungai yang menjadi tepian pasir.
Setiap keluarga akan mendapatkan paket sembako dan 20 liter (5,3 galon) air.
Bantuan air ini hanya cukup digunakan selama beberapa hari saja.
Seorang petani kecil dari komintas Sao Lazaro, Moisés Batista de Souza mengatakan harus mengangkat galon ini di bawah panas terik.

“Saya harus membawa paket makanan di punggung saya selama setengah jam,” kata Moisés Batista de Souza.
Menurutnya, untuk mendapatkan sumber air terdekat, ia harus melakukan perjalanan jauh dari rumahnya.
Kepala Pertahanan Sipil Careiro da Varzea, Jean Costa de Souza mengatakan semua orang di kota tersebut terdampak kekeringan.
“Semua orang di Careiro da Varzea terkena dampak kekeringan ini,” kata Jean Costa de Souza.
Panen yang tidak menghasilkan membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air.
“Sayangnya, masyarakat tidak mempunyai air. Ada yang kehilangan hasil panennya, ada pula yang tidak bisa mengangkut hasil panennya," jelasnya.
Musim kemarau adalah bagian dari pola siklus cuaca Amazon, dengan curah hujan lebih sedikit dari Mei hingga Oktober di sebagian besar hutan hujan.
Musim ini semakin diperpanjang tahun ini karena dua fenomena iklim, pemanasan perairan tropis utara Samudera Atlantik dan El Niño yang akan mencapai puncaknya antara bulan Desember dan Januari.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Sungai Amazon
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.