Selasa, 7 Oktober 2025

Palestina: Israel gempur masjid dan kamp pengungsian di Tepi Barat

Sejumlah rudal Israel menghantam sebuah masjid di Kota Jenin, Tepi Barat. Militer Israel juga menyerang kamp pengungsi Nur Shams,…

BBC Indonesia
Palestina: Israel gempur masjid dan kamp pengungsian di Tepi Barat 

Kementerian Kesehatan Palestina menggambarkan situasi di rumah sakit Al Ahli sebagai "tak tertandingi dan tak terlukiskan".

"Dokter melakukan operasi di lapangan dan di koridor, dan beberapa di antaranya tanpa anestesi," kata juru bicara kementerian Dr Ashraf Al-Qudra, dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook pada Rabu (18/10) pagi.

"Banyak orang masih menunggu untuk dioperasi, dan tim medis berusaha menyelamatkan nyawa mereka dalam perawatan intensif."

Dia menambahkan bahwa banyak dari korban adalah anak-anak dan perempuan, serta menambahkan bahwa banyak dari cedera yang diderita para korban "di luar kemampuan tim medis kami".

Indonesia mengutuk keras serangan yang disebut melanggar hukum humaniter internasional tersebut. Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mendesak dibukanya akses kemanusiaan bagi warga Palestina.

"Indonesia juga mendesak komunitas internasional, terutama Dewan Keamanan PBB, untuk segera mengambil langkah nyata menghentikan serangan dan tindakan kekerasan di Gaza, yang telah memakan korban sipil sangat banyak," tulis Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan tertulis.

Hamas menyalahkan serangan udara Israel dan menggambarkannya sebagai "kejahatan perang", sementara Israel membantah militernya terlibat dan mengatakan ledakan itu disebabkan oleh roket yang ditembakkan oleh Jihad Islam Palestina.

Jihad Islam, kelompok milisi terbesar kedua di Jalur Gaza, membantah bertanggung jawab.

Insiden itu terjadi tidak lama setelah PBB mengatakan sebuah sekolah yang menampung ribuan orang di Gaza tengah juga terkena serangan, menewaskan sedikitnya enam orang.

Ada juga protes di kota Ramallah, Tepi Barat pada Selasa (17/10) malam. Para demonstran yang menentang Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas bentrok dengan pasukan keamanan yang merespons dengan menembakkan gas air mata.

Perkembangan dramatis ini terjadi menjelang kunjungan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah pada hari Rabu (18/10), yang akan mencakup kunjungan ke Israel.

Sebelumnya, Amerika Serikat, Israel dan Mesir disebut telah menyetujui gencatan senjata di Gaza selatan bertepatan dengan pembukaan kembali perbatasan Rafah, namun hal ini kemudian dibantah Israel.

Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Kolonel Richard Hecht mengatakan kepada BBC bahwa, "tidak ada gencatan senjata yang disepakati".

Israel menyangkal laporan gencatan senjata yang mengizinkan "orang asing keluar" dari Gaza selatan dan "bantuan kemanusiaan masuk", setengah jam setelah sumber keamanan di Mesir mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa gencatan senjata telah disepakati.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved