Sabtu, 4 Oktober 2025

Menteri Kehakiman Belgia Mundur usai Penembakan di Brussel yang Menewaskan 2 Suporter Swedia

Menteri Kehakiman Belgia Vincent Van Quickenborne mengundurkan diri pada hari Jumat (20/10/2023).

HATIM KAGHAT / Belga / AFP
Menteri Kehakiman Belgia Vincent Van Quickenborne mengumumkan pengunduran dirinya saat konferensi pers, Jumat (20/10/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kehakiman Belgia, Vincent Van Quickenborne, mengundurkan diri pada Jumat (20/10/2023).

Van Quickenborne memutuskan mengundurkan diri menyusul tekanan mengenai cara Belgia menangani kasus seorang pria bersenjata asal Tunisia yang menembak 2 warga Swedia di Brussel.

Van Quickenborne mengatakan, ia dan tim berusaha mencari rincian untuk memahami bagaimana Abdesalem Lassoued menghilang dari peta dua tahun lalu setelah ditolak suakanya, dikutip dari AP News.

Kemudian, Lassoued diperintahkan oleh otoritas Belgia untuk dideportasi ke Tunisia.

“Pagi ini pukul sembilan, saya mencatat beberapa elemen berikut: Pada 15 Agustus 2022, ada permintaan ekstradisi dari Tunisia terhadap pria ini,” kata Van Quickenborne kepada wartawan, Jumat malam.

Namun mengenai permintaan ekstrasidi Lassoed ini tidak ditindaklanjuti.

Baca juga: Penembakan di Brussel, 2 Warga Swedia Tewas, Pelaku Masih Buron

“Permintaan ini disampaikan pada 1 September, sebagaimana mestinya, oleh pakar keadilan di kantor kejaksaan Brussels. Hakim yang bertugas tidak menindaklanjuti permintaan ekstradisi ini dan berkasnya tidak ditindaklanjuti,” katanya.

Van Quickenborne mengatakan, ini merupakan kesalahan besar yang dilakukan oleh individu dan tidak dapat diterima.

“Ini adalah kesalahan individu. Sebuah kesalahan besar. Sebuah kesalahan yang tidak dapat diterima. Sebuah kesalahan dengan konsekuensi yang dramatis,” kata Van Quickenborne.

Namun meskipun ini kesalahan hakim, Van Quickenborne mengaku ia memiliki tanggung jawab besar atas kesalahan ini.

“Meskipun ini merupakan pekerjaan individu dan hakim yang independen, meskipun demikian, saya harus memikul semua tanggung jawab politik atas kesalahan yang tidak dapat diterima ini,” kata menteri tersebut.

Ia mengaku sangat terkejut dengan informasi ini.

“Informasi baru yang datang dari jaksa ini sangat menyentuh saya karena saya telah melakukan segala yang mungkin untuk memperbaiki sistem peradilan," terangnya, dikutip dari Times Of India.

Sementara pelaku berusia 45 tahun ini telah ditembak mati dalam operasi Polisi pada hari Selasa, lalu.

Petugas polisi berjaga di jalan di kawasan Schaerbeek Brussel pada 17 Oktober 2023, di mana tersangka pelaku penyerangan di Brussel ditembak mati saat polisi melakukan intervensi. Polisi Brussel pada 17 Oktober 2023 menembak dan melukai parah seorang penyerang yang dituduh menembak mati dua penggemar sepak bola Swedia dalam apa yang dikutuk oleh perdana menteri Belgia sebagai tindakan
Petugas polisi berjaga di jalan di kawasan Schaerbeek Brussel pada 17 Oktober 2023, di mana tersangka pelaku penyerangan di Brussel ditembak mati saat polisi melakukan intervensi. Polisi Brussel pada 17 Oktober 2023 menembak dan melukai parah seorang penyerang yang dituduh menembak mati dua penggemar sepak bola Swedia dalam apa yang dikutuk oleh perdana menteri Belgia sebagai tindakan "kegilaan teroris". (JAMES ARTHUR GEKIERE / BELGA / AFP)

Baca juga: Pembunuh Fans Swedia di Brussel Mati Ditembak Polisi

Pelaku Telah Ajukan Permohonan Suaka di Berbagai Negara

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved