Konflik Israel-Hamas, Ketegangan dan Polarisasi Meningkat di Eropa
Serangan teror di Belgia dan Prancis membuat Eropa berada dalam kewaspadaan tinggi. Di Jerman, terjadi serangan bom Molotov ke gedung…
"Berhari-hari dan berminggu-minggu setelah penyerangan, tentu saja masyarakat masih ketakutan, dan marah. Serangan seperti itu menimbulkan banyak emosi. Dan emosi itu sangat penting bagi sikap politik dan sosial."
"Jadi kami melihat... ada dorongan politik ke kanan," katanya. Kelompok ultra kanan akan meminta lebih banyak kehadiran polisi atau militer di jalan, meminta kebijakan imigrasi yang lebih ketat.”
"Namun, dampak jangka panjangnya kurang jelas", katanya menambahkan, karena lonjakan sentimen cenderung bersifat sementara. Godefroidt mengatakan dia khawatir keadaan akan menjadi lebih panas dan kekerasan akan terjadi di kedua belah pihak.
"Di satu sisi, Anda akan mendapatkan tanggapan Islamofobia, pengerasan hati masyarakat Prancis dan Belgia,” katanya kepada DW.
"Di sisi lain, memang benar bahwa ada peningkatan ketegangan di pihak politik Islamis. Saya khawatir di tahun-tahun mendatang, kita mungkin melihat polarisasi ini semakin meningkat dan memupuk aksi kekerasan.”
Di Schaerbeek, warga setempat bernama Fatih bersikeras bahwa tindakan Abdesalam L. tidak mencerminkan keyakinan mereka.
"Saya seorang muslim. Melakukan ini atas nama Islam tidak benar, karena menurut agama membunuh itu salah,” ujarnya. "Jadi menggeneralisasi hal itu kepada seluruh umat Islam adalah hal yang buruk.”
"Pesan yang ingin saya sampaikan: Ini perbuatan yang sangat buruk," lanjut Fatih.
"Membunuh seseorang itu buruk, mengambil nyawa seseorang itu buruk, itulah yang ingin kukatakan."
(hp/as)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.