Konflik Palestina Vs Israel
Skotlandia Janjikan Gaza Bantuan Kemanusiaan Rp 9,4 Miliar
Skotlandia janjikan Gaza bantuan senilai Rp 9,4 miliar untuk menyokong kebutuhan pangan, kesehatan,tempat tinggal, dan perlindungan ratusan ribu orang
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Skotlandia menjanjikan Gaza bantuan senilai 606.183 dolar Amerika atau senilai Rp 9,4 miliar.
Bantuan tersebut disalurkan oleh Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tanggapan terhadap eskalasi yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
"Koridor kemanusiaan harus dibuka untuk memungkinkan pasokan sampai ke mereka yang membutuhkan," kata Menteri Pertama Hamza Yousaf mengatakan dalam sebuah unggahan X, dilansir Middle East Monitor.
Diharapkan nantinya bantuan tersebut dapat menyokong kebutuhan pangan, kesehatan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi ratusan ribu orang.
Menanggapi keputusan untuk memberikan bantuan ke Gaza, Direktur Hubungan Eksternal dan Komunikasi UNRWA, Tamara Alrifai, menyebut penyaluran sumbangan ini merupakan tindakan yang sangat manusiawi.
Baca juga: Ukraina Mulai Evakuasi Warganya dari Gaza dan Israel

"Puluhan ribu orang berada dalam penderitaan di Jalur Gaza," kata Alrifai.
"UNRWA sangat berterima kasih atas dukungan Skotlandia dan akan menggunakan setiap sen yang ada untuk membantu meringankan penderitaan perempuan, anak-anak dan laki-laki sipil di Gaza," tegasnya.
Sementara itu, Menteri Pembangunan Internasional, Christina McKelvie juga menyampaikan komentarnya terkait perang Israel vs Hamas yang terjadi di perbatasan Gaza.
"Pikiran kami tertuju pada semua orang tak berdosa yang terjebak di tengah meningkatnya konflik di Israel dan Gaza," kata McKelvie.
"Pemerintah Skotlandia mengulangi seruan Menteri Pertama dan Sekretaris Jenderal PBB agar dibentuk koridor kemanusiaan, sehingga bantuan mendesak dapat disalurkan ke warga sipil yang terjebak, tidak berdaya, dan tidak dapat pergi," imbuhnya.
Baca juga: Palestina: Gencatan senjata disepakati di Gaza selatan, perbatasan Rafah dibuka

Gencatan senjata disepakati di Gaza selatan
Amerika Serikat, Israel, dan Mesir telah menyetujui gencatan senjata di Gaza selatan bertepatan dengan pembukaan kembali perbatasan Rafah, ungkap dua sumber keamanan Mesir kepada Kantor Berita Reuters.
Gencatan senjata akan dimulai pukul 13.00 WIB, pada Senin (16/10/2023).
Pengumuman gencatan senjata ini terjadi di tengah laporan-laporan media bahwa penyeberangan perbatasan yang dikontrol Mesir akan dibuka kembali pada waktu yang sama.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.