Konflik Palestina Vs Israel
Baku Tembak dengan Hizbullah Kian Sengit, Israel Kosongkan Permukiman di Utara
Pengosongan dilakukan setelah perbatasan Israel-Lebanon mengalami eskalasi konflik paling besar sejak perang tahun 2006.
Baku Tembak dengan Hizbullah Kian Sengit, Israel Kosongkan Permukiman di Utara
TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel, Senin (16/10/2023) mengumumkan rencana mengevakuasi 28 permukiman di wilayah utara.
Hal itu dilakukan setelah perbatasan Israel-Lebanon mengalami eskalasi konflik paling besar sejak perang tahun 2006.
Pengumuman tersebut datang dari Otoritas Manajemen Darurat Nasional (NEMA) Kementerian Pertahanan Israel.
Baca juga: Menteri Iran: Gaza Bisa Berubah Jadi Kuburan bagi Pasukan Israel
Dalam pengumumannya NEMA mengatakan kalau para pemukim akan dibawa ke “wisma.”
Permukiman yang akan dievakuasi termasuk desa-desa perbatasan Lebanon yang Israel diduduki seperti Ghajar, Dishon, Kfar Yuval, Margaliot, Metula, Avivim, Dovev, dan banyak lainnya.
Tel Aviv telah memberi tahu dewan lokal di setiap permukiman mengenai pelaksanaan rencana evakuasi.
“Warga Metula wajib keluar pemukiman. Siapapun yang tinggal di permukiman tersebut membahayakan nyawa mereka dan tentara IDF,” demikian bunyi pesan yang dikirim oleh tentara kepada penduduk pemukiman Metula di perbatasan Lebanon.
Israel Tak Minat Ladeni Lebanon Tapi Siap Perang Habisi Hizbullah
“Kami tidak tertarik pada perang di utara, kami tidak ingin memperburuk situasi,” kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Minggu.
“Jika Hizbullah memilih jalur perang, maka mereka akan menanggung akibat yang sangat berat… Namun jika mereka menahan diri, kami akan menghormati situasi dan menjaga keadaan tetap seperti semula meskipun ada tembakan dari kedua belah pihak,” tambahnya.
Beberapa hari terakhir telah terjadi baku tembak sengit antara Hizbullah dan pasukan Israel di perbatasan, bertepatan dengan pemboman yang sedang berlangsung terhadap warga sipil di Jalur Gaza.
Seorang jurnalis foto Lebanon tewas akibat tembakan Israel pada 13 Oktober.
Hizbullah melancarkan beberapa serangan peluru kendali terhadap sejumlah posisi, lokasi, dan pos terdepan Israel pada hari Minggu, salah satunya mengakibatkan terbunuhnya seorang warga Israel di pemukiman Shtula.
Baku tembak berlanjut sore itu ketika Hizbullah melancarkan serangan lebih lanjut.
Baca juga: Menteri Iran: Gaza Bisa Berubah Jadi Kuburan bagi Pasukan Israel

Sementara Israel membombardir bangunan-bangunan di perbatasan, termasuk dengan menggunakan bom Fosfor Putih yang dilarang secara internasional.
Bombardemen Israel di Lebanon selatan berlanjut hingga malam hari.
Infiltrasi dan rentetan tembakan roket juga dilakukan oleh kelompok perlawanan Palestina yang beroperasi di Lebanon selatan baru-baru ini, termasuk pada Minggu sore.
Situasi perbatasan yang tegang telah menimbulkan kekhawatiran bahwa Hizbullah mungkin akan sepenuhnya terlibat dalam perang antara kelompok perlawanan Gaza dan Israel.
Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian mengatakan pada tanggal 15 Oktober bahwa “semua opsi ada di meja” jika Israel melanjutkan perang melawan warga sipil di Gaza.
Israel sedang mempersiapkan invasi darat ke Jalur Gaza, yang ditunda pada akhir pekan karena cuaca buruk.
Israel juga berupaya untuk menggusur secara paksa penduduk jalur tersebut dari utara ke selatan Gaza.
(oln/TC/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Pertemuan Bahas Gaza Dihadiri oleh Presiden AS, Turki, Indonesia Berakhir |
---|
2 Media Israel Soroti Prabowo Ucap 'Shalom' Saat Berpidato di Markas PBB |
---|
Di PBB, Trump Desak Perang Gaza Segera Berakhir: Pengakuan Palestina sebagai Hadiah untuk Hamas |
---|
Presiden Polandia Serukan PBB Ambil Tindakan, Desak Israel Hormati Hukum Internasional |
---|
Mayoritas Warga Jerman Memandang Tindakan Israel di Gaza Sebagai Genosida |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.