Palestina: Israel siap serang Gaza melalui 'udara, laut dan darat', WHO sebut perintah pindahkan pasien layaknya 'hukuman mati'
Militer Israel merencanakan serangan melalui darat, udara dan laut, setelah sebelumnya memperingatkan 1,1 juta warga Palestina yang…
Ketika didesak apakah ia mengatakan bahwa IDF memahami akan membutuhkan waktu lebih dari 24 jam untuk mengevakuasi warga Gaza, Hagari menjawab: "Kami memahami bahwa ini akan memakan waktu. Hanya itu yang bisa saya katakan."
Di sisi lain, pihak Hamas mengatakan agar warga jangan pindah. Seorang pejabatnya menggambarkan perintah Israel agar warga pindah ke bagian selatan sebagai "propaganda palsu", dan mendesak warga di sana untuk mengabaikannya.
Potret warga berkemas
Foto warga Gaza sedang berkemas pagi tadi. Mereka bersiap meninggalkan wilayah utara Gaza ke bagian selatan, menyusul perintah Israel.
Warga sipil di daerah tersebut kini terjebak di antara peringatan Israel - menjelang serangan darat yang diperkirakan akan terjadi di Gaza - dan pernyataan Hamas yang meminta warga untuk mengabaikannya.
Tuduhan bom fosfor
Human Rights Watch (HRW) menuduh Israel menggunakan fosfor putih, sebuah amunisi kontroversial, dalam rangkaian aksi pengeboman di Jalur Gaza dan Libanon.
Bahan kimia yang sangat mudah terbakar ini terkadang digunakan oleh militer untuk menandai suatu wilayah. Namun senjata ini juga dapat menyebabkan luka bakar yang parah dan sangat berbahaya bila digunakan sebagai senjata, terutama jika diluncurkan ke tempat ramai.
Militer Israel mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka "saat ini tidak mengetahui penggunaan senjata yang mengandung fosfor putih di Gaza". Mereka tidak mengomentari Libanon.
Israel mengatakan mereka telah menjatuhkan 6.000 bom seberat 4.000 ton ke sasaran Hamas di Gaza selama enam hari.
Angkatan udara Israel mengatakan serangan udara telah menghantam lebih dari 3.600 sasaran.
HRW mengatakan telah memperoleh dan menganalisis video di Gaza dan Lebanon yang menunjukkan ledakan peluru artileri fosfor putih. HRW juga menyoroti foto kantor berita AFP di Gaza yang menunjukkan garis-garis putih di langit.
Fosfor putih terbakar ketika bersentuhan dengan oksigen, menghasilkan asap putih pekat.
"Penggunaan fosfor putih di Gaza, salah satu wilayah terpadat di dunia, memperbesar risiko terhadap warga sipil dan melanggar larangan hukum humaniter internasional yang menempatkan warga sipil pada risiko yang tidak perlu," kata organisasi hak asasi manusia tersebut dalam sebuah pernyataan.
Fosfor putih tidak dilarang berdasarkan hukum internasional karena memiliki kegunaan yang sah, namun karena dampak berbahaya yang ditimbulkannya terhadap manusia, penggunaannya diatur dengan ketat.
Angkatan bersenjata Israel menggunakan fosfor putih sebagai tabir asap saat menyerang Gaza tahun 2008-2009. Kala itu, beberapa kelompok hak asasi manusia menuduh Israel melakukan kejahatan perang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.