Konflik Palestina Vs Israel
Korban Terus Berjatuhan, AS Kirimkan Kapal Induk Menuju Israel, Bantuan Militer Lain Bakal Menyusul
Amerika Serikat telah mengirimkan kapal dan pesawat militer mereka menuju Israel setelah Hamas melakukan serangan dadakan pada Sabtu (7/10/2023).
Biden memastikan lebih banyak lagi bantuan yang akan menyusul dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: Dukung Israel, Amerika Serikat akan Kirim Kapal Perang dan Pesawat Tempur
"Presiden menekankan bahwa tidak ada pembenaran apapun terhadap terorisme, dan semua negara harus bersatu menghadapi kekejaman brutal seperti ini," tulis pernyataan Gedung Putih.
"Presiden Biden menyampaikan informasi terbaru kepada Perdana Menteri mengenai keterlibatan diplomatik intensif yang dilakukan Amerika Serikat selama 24 jam terakhir untuk mendukung Israel," tambah pernyataan tersebut.
Iran Bantah Terlibat

Sebelumnya beredar kabar bahwa Hamas telah mendapatkan bantuan dari Iran untuk menyerang Israel.
Namun, misi Iran untuk PBB membantah pada hari Minggu bahwa Teheran tidak terlibat dalam serangan tersebut.
Baca juga: Dapat Tangkapan Besar, Ini Rencana Hamas Bagi Para Perwira Tinggi Israel yang Tertangkap
"Langkah tegas yang diambil oleh Palestina merupakan pertahanan yang sepenuhnya sah terhadap pendudukan yang menindas selama tujuh dekade dan kejahatan keji yang dilakukan oleh rezim Zionis yang tidak sah," tulis misi Iran di PBB dalam sebuah pernyataan, dikutip dari The Guardian.
Iran tidak merahasiakan dukungannya terhadap Hamas, mendanai dan mempersenjatai kelompok tersebut dan organisasi militan Palestina lainnya, Jihad Islam.
Serangan Hamas pada hari Sabtu, yang merupakan serangan terbesar ke Israel dalam beberapa dekade, bertepatan dengan langkah yang didukung AS untuk mendorong Arab Saudi menuju normalisasi hubungan dengan Israel.
"Kami dengan tegas mendukung Palestina; namun, kami tidak terlibat dalam respons Palestina, karena hal ini hanya dilakukan oleh Palestina sendiri," kata misi Iran di PBB.
Misi Iran di PBB mengatakan "keberhasilan" operasi Hamas adalah karena sebuah kejutan, yang menjadikannya "kegagalan terbesar" organisasi keamanan Israel.
"Mereka berusaha untuk membenarkan kegagalan mereka dan mengaitkannya dengan kekuatan intelijen dan perencanaan operasional Iran," ungkap misi Iran di PBB.
(Tribunnews.com/Whiesa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.