Jumat, 3 Oktober 2025

Pindaian MRI temukan pasien 'Covid panjang' lebih mungkin alami kerusakan organ

Pemindaian MRI mengungkap bahwa para pasien Covid panjang tiga kali lebih mungkin mengalami suatu keabnormalan pada berbagai organ,…

BBC Indonesia
Pindaian MRI temukan pasien 'Covid panjang' lebih mungkin alami kerusakan organ 

Orang-orang yang hidup dengan Covid Panjang atau Long Covid setelah dirawat di rumah sakit lebih mungkin menunjukkan semacam kerusakan pada organ-organ utamanya, menurut studi terbaru.

Pemindaian MRI mengungkap bahwa para pasien tiga kali lebih mungkin mengalami suatu keabnormalan pada berbagai organ, misalnya paru-paru, otak, dan ginjal.

Para saintis percaya bahwa ini ada kaitannya dengan keparahan penyakit tersebut.

Studi yang dilakukan di Britania Raya ini diharapkan dapat membantu dalam pengembangan perawatan yang lebih efektif untuk Covid panjang.

Studi tersebut, diterbitkan di jurnal ilmiah Lancet Respiratory Medicine, mengamati 259 pasien yang sakit begitu parah karena virus Covid sehingga mereka perlu dirawat di rumah sakit.

Lima bulan setelah mereka pulang dari RS, pemindaian MRI pada organ-organ utama mereka menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan sekelompok orang yang tidak pernah terkena Covid.

Dampak paling besar terlihat pada paru-paru, di mana pemindaian 14 kali lebih mungkin menunjukkan keabnormalan.

Pemindaian MRI juga tiga kali lebih mungkin untuk menunjukkan suatu abnormalitas pada otak – dan dua kali lebih mungkin pada ginjal – di kalangan orang-orang yang mengalami Covid parah.

Tidak ada perbedaan signifikan dalam kesehatan jantung atau liver.

Dr. Betty Raman, dari Universitas Oxford dan salah satu peneliti utama dalam studi tersebut, berkata jelas bahwa mereka yang hidup dengan gejala Covid panjang lebih mungkin mengalami kerusakan organ.

"Lima bulan setelah dirawat di rumah sakit karena Covid, kami menemukan lebih banyak abnormalitas di paru-paru, otak, dan ginjal pada pasien-pasien tersebut dibandingkan grup yang tidak pernah mengalami Covid," ungkapnya.

"Usia pasien, seberapa parah Covid mereka, serta apakah mereka juga menderita penyakit lain pada waktu yang sama, semuanya menjadi faktor signifikan dalam apakah kami menemukan kerusakan pada organ-organ penting ini di dalam tubuh."

Perawatan baru

Temuan-temuan ini adalah bagian dari studi yang lebih besar untuk mengamati dampak jangka panjang Covid pada pasien yang dirawat di rumah sakit, dikenal sebagai studi Phosp-Covid.

Para peneliti menemukan bahwa beberapa gejala cocok dengan tanda-tanda kerusakan organ yang diungkap oleh pemindaian MRI - misalnya, dada sesak dan batuk-batuk dengan abnormalitas di paru-paru. Namun, tidak semua gejala yang dialami mereka yang mengalami Covid panjang dapat secara langsung dihubungkan dengan yang terlihat pada pindaian.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved