Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Vladimir Putin Bantah Tuduhan Barat, Rusia Tak Butuh Tentara dari Korea Utara

Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tuduhan media Barat. Putin mengatakan Rusia tidak butuh tentara dari Korea Utara.

Editor: Daryono
Mikhail METZEL / POOL / AFP
Gambar kumpulan yang didistribusikan oleh agen Sputnik ini menunjukkan Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan mitranya dari Belarusia di Sochi pada 15 September 2023. 

Sisanya telah meninggal atau meninggalkan negara itu, menurut Rusia.

Putin: Rusia Siap Berunding dengan Ukraina

Dalam foto kumpulan yang didistribusikan oleh badan milik negara Rusia Sputnik, Presiden Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan melalui tautan video di Moskow, pada 14 September 2023.
Dalam foto kumpulan yang didistribusikan oleh badan milik negara Rusia Sputnik, Presiden Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan melalui tautan video di Moskow, pada 14 September 2023. (Pavel Byrkin / POOL / AFP)

Baca juga: Vladimir Putin dan Kim Jong Un Saling Hadiahi Senapan, Simbol Transfer Senjata Rusia dan Korut?

Dalam pertemuan itu, Putin mengatakan di hadapan Lukashenko, Rusia siap berunding dengan Ukraina.

"Kami juga menegaskan kembali kesiapan Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Ukraina dan meminta pemerintah Kyiv untuk berhenti mengikuti irama pihak lain," kata Vladimir Putin.

Vladimir Putin juga menyinggung soal Amerika Serikat (AS) yang menjatuhkan berbagai sanksi kepada Rusia.

"Amerika Serikat berusaha menyelesaikan semua masalah dengan menggunakan kekuatan, baik melalui penggunaan sanksi ekonomi, atau pembatasan keuangan, atau mengancam untuk menggunakan kekuatan militer atau memaksa penggunaan kekuatan," katanya, dikutip dari RT.

Gambar selebaran tertanggal 20 September 2016 milik DVIDS yang diperoleh pada tanggal 7 Juli 2023 menunjukkan tentara dari Baterai Alpha, Batalyon 1, Resimen Artileri Lapangan ke-82, Tim Tempur Brigade Lapis Baja ke-1, Divisi Kavaleri ke-1, menggambar putaran 155mm Base Burn Dual Purpose Improved Conventional Munition , masing-masing berbobot hampir 100 pound, dan dibawa ke dalam kendaraan mereka selama latihan beban yang diarahkan oleh Brigade Artileri Lapangan ke-210, Divisi Infanteri ke-2. Amerika Serikat mengumumkan pada 7 Juli 2023 bahwa mereka akan memberikan munisi tandan ke Ukraina untuk pertama kalinya saat pasukan Kyiv terus maju dengan serangan balasan terhadap pasukan Rusia. Selebaran / DVIDS / AFP
Ilustrasi amunisi tandan --- Gambar selebaran tertanggal 20 September 2016 milik DVIDS yang diperoleh pada tanggal 7 Juli 2023 menunjukkan tentara dari Baterai Alpha, Batalyon 1, Resimen Artileri Lapangan ke-82, Tim Tempur Brigade Lapis Baja ke-1, Divisi Kavaleri ke-1, menggambar putaran 155mm Base Burn Dual Purpose Improved Conventional Munition. (Selebaran / DVIDS / AFP)

Baca juga: Lukashenko Jadi Kaki Tangan Putin, UE Minta ICC Buat Surat Perintah Penangkapan

Menurutnya, AS mencoba untuk mengajari orang lain, padahal AS sendiri tidak mengerti dan tidak mau belajar.

Ia menyebut AS mendukung perang Ukraina dengan mengirim pasokan senjata, termasuk amunisi tandan.

"Ada satu negara yang menganggapnya luar biasa, yaitu Amerika Serikat," kata Vladimir Putin, merujuk pada penggunaan amunisi tandan oleh Ukraina.

“Bahkan apa yang mereka anggap sebagai kejahatan, mereka mempunyai kebebasan untuk melakukannya. Faktanya, AS menggunakan munisi tandan dalam kasus ini, dengan tangan Ukraina," tambahnya.

Pembicaraan itu dilakukan selama kunjungan kenegaraan Presiden Alexander Lukashenko ke Rusia pada Jumat (15/9/2023).

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved