Senin, 6 Oktober 2025

Misteri empat mayat tanpa kepala di Lampung: Apakah mereka korban pembunuhan berantai?

Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menduga kuat empat mayat tanpa kepala yang ditemukan di Lampung terkait dengan…

BBC Indonesia
Misteri empat mayat tanpa kepala di Lampung: Apakah mereka korban pembunuhan berantai? 

Jasad keempat ditemukan warga di pesisir Pantai Karang Bolong, Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, Lampung, pada Kamis (07/09), dengan kondisi tanpa tengkorak.

Ciri-ciri yang dikenali adalah korban berusia antara 30-40 tahun dan memakai celana pendek olah raga biru tua dengan tulisan angka 17.

Bagaimana mengidentifikasi jasad tanpa kepala?

Kabid Humas Polda Lampung, Umi Fadilah Astutik, mengatakan pihaknya mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi mayat tersebut karena ketiadaan kepala serta telapak tangan atau sidik jari.

Selain itu juga, kata dia, keempat mayat tidak ada gusi gigi.

Karenanya tim forensik fokus untuk mengungkap identitas korban berdasarkan pemeriksaan DNA yang diambil dari rambut.

"Jadi saat ini lebih mengutamakan untuk DNA dan DNA ini sudah kami kirim ke laboratorium Pusdokkes Polri," ujar Kabid Humas Polda Lampung, Umi Fadilah Astutik, kepada wartawan Robert yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

Dengan data yang sangat terbatas itu, dia mengimbau masyarakat agar melapor kalau ada kehilangan keluarga.

Diharapkan informasi tambahan dari keluarga bisa menjadi data pembanding untuk hasil pemeriksaan DNA yang sedang dilakukan.

Apa hasil autopsi?

Kabid Humas Polda Lampung, Umi Fadilah Astutik, menyebut berdasarkan hasil autopsi tidak ada tanda-tanda kekerasan pada keempat jasad tersebut.

Itu mengapa, imbuhnya, polisi belum bisa menyimpulkan penyebab kematian mereka.

Hasil autopsi juga menjelaskan tidak ditemukan bekas sayatan atau luka yang menandakan empat mayat itu dimutilasi.

Pasalnya pada salah satu dari kedua mayat yang ditemukan, masih ada tulang atas yang menyambung dengan tengkorak serta tulang leher.

Selain itu tidak ada tanda goresan di sendi tangan dan kaki yang mengindikasikan telah dipotong secara paksa.

Kepala Instalasi Forensik dan Pemulasaran Jenazah di RS Polda Kampung, dr Andriyani, memperkirakan waktu kematian dua korban sekitar dua pekan lalu atau kurang dari satu bulan.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved