Misteri empat mayat tanpa kepala di Lampung: Apakah mereka korban pembunuhan berantai?
Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menduga kuat empat mayat tanpa kepala yang ditemukan di Lampung terkait dengan…
Tak hanya itu saja, di mayat tersebut juga masih mengeluarkan feses. Artinya sebelum korban meninggal sempat makan.
Apakah empat mayat ini terkait dengan tindak pidana?
Kabid Humas Polda Lampung, Umi Fadilah Astutik, mengatakan pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah terkait dengan adanya tindak pidana.
Sebab fokus kepolisian masih berupaya mengungkap identitas korban.
Tapi yang pasti, polisi telah memeriksa 19 saksi.
Mereka adalah orang-orang yang mengetahui penemuan mayat.
"Misalnya ada yang pertama kali datang dan melihat. Jadi mereka orang-orang yang sudah mengetahui saat itu ditemukan mayat," ujar Umi Fadilah Astutik.
Sejak posko pengaduan dibuka, sambungnya, Polres Tanggamus sudah menerima 11 aduan via telepon terkait kehilangan orang atau kerabat.
Mereka berasal dari Jakarta, Lampung, dan beberapa dari wilayah Jawa.
Dan ada pula yang datang langsung ke Polres Lampung Selatan dan menyambangi rumah sakit -lokasi forensik.
Akan tetapi, hasil skrining menunjukkan tidak ada kesesuaian ciri pada jasad yang ditemukan.
"Kami optimistis mengungkap kasus ini dengan bantuan masyarakat. Kami imbau apabila ada anggota keluarga yang hilang atau tidak pulang silakan menghubungi hotline kami atau langsung datang ke Polres Lampung Selatan atau Polres Tanggamus."
Kriminolog duga pembunuhan berantai
Kriminolog Universitas Indonesia, Adrianus Meliala, menduga kuat keempat mayat tanpa kepala ini mengarah ke tindak pidana pembunuhan.
Dugaan itu merujuk pada luka anggota tubuh yang sama, yakni kepala, persendian tangan, dan kaki. Dugaan juga didasari pada lokasi pembuangan jenazah, yaitu di laut.
"Jadi nampaknya ini [perlukaan yang sama] signature dari si pelaku," ujar Adrianus Meliala kepada BBC News Indonesia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.