Konflik Rusia Vs Ukraina
Saat Putin Bicara Soal Eks 'Tangan Kanannya' yang Membelot ke Israel
Anatoly Chubais adalah pemimpin perusahaan milik negara di Rusia, Rusnano dari 2008 hingga 2020. Ia kabur ke luar negeri setelah invasi Rusia
TRIBUNNEWS.COM -- Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara menganai salah satu tangan kanannya yang membelot, Anatoly Chubais.
Chubais adalah pemimpin perusahaan milik negara di Rusia, Rusnano dari 2008 hingga 2020. Ia kabur ke luar negeri setelah Rusia melakukan invasi di Ukraina.
Diduga, Chubais yang sebelum kabur sempat menjadi penasihat Putin, menentang kebijakan invasi sehingga merasa terancam dan memilih melarikan diri dari negeri beruang merah tersebut.
Terakhir, Chubais diberitakan berada di suatu tempat di Israel dan sudah menjadi warga negara di sana.
Baca juga: Ukraina Lancarkan Serangan ke Krimea: 2 Kapal Rusia Hancur, 24 Orang Terluka
Berbicara di Forum Ekonomi Timur di Vladivostok pada hari Selasa, Putin mengatakan dia telah diperlihatkan foto Chubais, “di mana dia bukan lagi Anatoly Borisovich, tetapi Moysha Israelevich, yang tinggal di suatu tempat di sana.”
“Untuk apa dia melakukan ini, saya tidak mengerti. Kenapa dia melarikan diri?” presiden bertanya secara retoris.
Putin berpendapat bahwa alasan Chubais keluar adalah karena dugaan adanya “lubang keuangan besar” di Rusnano, perusahaan yang dipimpinnya selama 12 tahun.
Presiden Rusia ini mencatat bahwa saat ini tidak ada kasus pidana terkait dengan dugaan penyimpangan keuangan, namun mungkin Chubais khawatir bahwa beberapa kasus akan muncul.
Pengusaha tersebut “jelas tidak unggul dalam memimpin sebuah perusahaan besar yang diciptakan untuk mengembangkan nanoteknologi, setidaknya dari perspektif ekonomi dan keuangan,” kata Putin.
Sementara media Rusia, TASS yang mengkonfirmasi hal tersebut pada Chubais, ia memilih untuk tidak memberikan komentar apa-apa mengenai pernyataan Putin tersebut.
Dikutip dari Russia Today, Chubais menduduki sejumlah jabatan senior di bawah mantan Presiden Boris Yeltsin, termasuk menteri keuangan.
Ia memimpin Rusnano dari tahun 2008 hingga 2020, sebelum menjadi perwakilan khusus Putin yang mengoordinasikan hubungan dengan organisasi internasional.
Maret 2022 lalu, segera setelah dimulainya kampanye militer Rusia melawan Ukraina, beberapa media Barat melaporkan bahwa Chubais telah meninggalkan negara tersebut. Putin secara resmi memecatnya dari tugasnya pada akhir bulan yang sama.
Baca juga: Rusia-Ukraina Saling Serang di Pelabuhan Sevastopol dan Izmail, 30 Orang Terluka
Pada bulan Mei ini, beberapa media Israel mengklaim bahwa Chubais dan istrinya telah meminta izin tinggal jangka panjang di negara Timur Tengah tersebut.
Putin juga menuding salah satu pendiri raksasa teknologi Rusia Yandex, Arkady Volozh, yang telah tinggal di Israel sejak 2015 dan belum mengunjungi Rusia sejak konflik dengan Ukraina pecah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.