Pemerintah Jepang Kembali Akan Berikan Subsidi Bensin per Oktober 2023 Jadi 175 Yen/Liter
Pemerintah Jepang sejak menghentikan subsidi 1 Agustus 2023, hari ini mengumumkan akan memberikan subsidi lagi per Oktober 2023 mendatang.
Editor:
Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang sejak menghentikan subsidi 1 Agustus 2023, hari ini (30/8/2023) mengumumkan akan memberikan subsidi lagi per Oktober 2023 mendatang.
“Saat ini, harganya sekitar 185 yen per liter, namun kami ingin mengambil tindakan untuk menurunkan harga menjadi sekitar 175 yen per liter pada akhir Oktober.” ungkap PM Fumio Kishida siang ini (30/8/2023).
Perdana Menteri Kishida baru-baru ini mengatakan kepada wartawan bahwa ia bermaksud untuk memperkenalkan langkah-langkah baru mulai tanggal 7 September untuk memerangi melonjaknya harga bahan bakar minyak, dan untuk menjaga harga eceran bensin di sekitar 175 yen per liter.
Selain itu, langkah-langkah untuk mengurangi beban biaya listrik dan gas, yang dijadwalkan berakhir pada akhir bulan depan, akan diperpanjang hingga pemerintah dan partai berkuasa merumuskan dan menerapkan langkah-langkah ekonomi baru untuk memerangi kenaikan harga.
Sumber daya keuangan yang terkait dengan tindakan ini akan ditutupi oleh dana cadangan anggaran tahun fiskal ini, dan jangka waktunya akan dipertimbangkan ketika mempertimbangkan langkah-langkah ekonomi baru.
Harga eceran rata-rata bensin reguler nasional pada tanggal 28 Agustus 2023 adalah 185,6 yen per liter, harga tertinggi sejak tahun 1990, ketika metode penelitian saat ini dilakukan.
Perdana Menteri Kishida telah mengumumkan rencana untuk memperluas subsidi untuk mengurangi harga eceran bensin menjadi sekitar 175 yen per liter, yang akan jatuh tempo hingga akhir September sehingga Oktober 2023 akan diterapkan subsidi kembali.
Menurut Pusat Informasi Perminyakan, yang melakukan penelitian harga bensin yang ditugaskan oleh pemerintah, harga eceran rata-rata bensin reguler nasional pada tanggal 28 adalah 185,6 yen per liter, meningkat 1,9 yen dari minggu lalu.
Ini adalah kenaikan selama 15 minggu berturut-turut dan tertinggi sejak tahun 1990, ketika metode pelacakan saat ini digunakan.
Harga tertinggi sebelumnya adalah 185,1 yen, ditetapkan pada Agustus 2008, yang merupakan pertama kalinya dalam 15 tahun.
Mengenai prospek masa depan, Pusat Informasi Perminyakan mengatakan, "Kenaikan harga saat ini sebagian besar disebabkan oleh melemahnya yen dan pengurangan subsidi dari pemerintah, dan perhatian akan terfokus pada apa yang akan terjadi pada subsidi di masa depan.''
Ada tiga faktor utama yang menyebabkan rata-rata harga eceran bensin reguler nasional mencapai titik tertinggi sepanjang masa.
Yang pertama adalah pengurangan subsidi yang diberikan pemerintah kepada distributor minyak primer guna menahan kenaikan harga bahan bakar seperti bensin.
Besaran subsidi akan disesuaikan dengan tren harga minyak mentah, dan jika harganya melebihi harga standar, maka menjadi 5 yen per liter pada Januari hingga Maret 2022, 25 yen pada Maret hingga April, dan 25 yen pada April 2022. Pada bulan Desember, batas atas subsidi diperluas menjadi 35 yen.
Sanae Takaichi Berpeluang Jadi Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang |
![]() |
---|
DPR Nilai Percepatan Program Rumah Subsidi Langkah Tepat, Tapi Perlu Hati-hati |
![]() |
---|
Menelan Rekor Rossi, Marquez Tulis Ulang Sejarah Sisa Balapan saat Juara Dunia MotoGP 2025 di Motegi |
![]() |
---|
Daftar Tim Lolos 16 Besar Kejuaraan Dunia Voli Putra 2025: Turki Perintis, Kejutan Jepang Tersingkir |
![]() |
---|
700 Poin Marc Marquez di MotoGP 2025 Bukan Mission Impossible, Pecahkan Rekor Pribadi 11 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.