Twitter menjadi X: Makna di balik huruf 'X' yang memikat dunia selama ratusan tahun
Huruf “x” bisa melambangkan cinta, sesuatu yang misterius, berkonotasi seksual, hingga banyak digunakan dalam sains dan industri…
Namun X juga melambangkan kehadiran. X menandai tempat, misalnya tanda x digunakan untuk menandai pilihan kita di kertas suara. Huruf ini penuh dengan kontradiksi.
Huruf x juga dikaitkan dengan bahaya seksual. Lukisan provokatif John Singer Sargent, Madame X, yang menggambarkan seorang perempuan yang dikenal karena perselingkuhannya, menghebohkan Paris pada akhir abad ke-19.
Pada tahun 1951, Lembaga Sensor Film Inggris memperkenalkan sertifikat X untuk menunjukkan bahwa sebuah film “sangat gamblang”.
Meskipun sertifikat itu mulanya mengacu pada kekerasan, kata-kata kasar, serta adegan seksual, "X-rated" dikooptasi oleh industri pornografi dan kini melambangkan materi seksual yang eksplisit.
Kaitan huruf ini dengan hal-hal ekstrem tampaknya cocok untuk Elon Musk yang, ketika dia pertama kali membeli Twitter, meminta staf untuk berkomitmen pada budaya kerja yang "sangat keras".
Huruf x tidak hanya memiliki banyak arti, tetapi juga banyak pelafalan, sehingga tidak ideal jika dijadikan sebagai merek global besar.
Ini memicu kebingungan di Jepang, di mana istilah X sudah menjadi merek dari sebuah band rock.
Musk diasumsikan menginginkan X-nya menjadi sesuatu serupa WeChat di China, sebuah aplikasi di mana pengguna dapat berkomunikasi, membaca cerita, berbelanja, membayar tagihan, hingga memesan taksi.
Untuk aplikasi yang akan menawarkan beragam layanan yang berbeda, mungkin masuk akal untuk menggunakan simbol dengan begitu banyak arti.
Tetapi perubahan citra itu dimulai dengan awal yang membingungkan. Polisi datang di tengah-tengah pekerjaan penghapusan logo Twitter dari kantor pusat perusahaan media sosial ini di San Francisco, menghentikan “pekerjaan tidak sah” itu dan menyisakan hanya huruf “er” tergantung di atas gedung.
Belum jelas bagaimana kita akan membicarakan X. Akankah tweets sekarang menjadi Xs? Kata "tweet" sendiri telah masuk ke dalam kamus bahasa Inggris sebagai kata kerja. Lalu apa yang akan menjadi padanannya?
"Karena potensinya yang banyak, dan kadang kontradiktif, simbol X pada pandangan pertama pasti akan dianggap misterius, membingungkan, mungkin menarik, tetapi haruskah sebuah merek menimbulkan ketidakpastian atau kebingungan?" tanya Thorne.
Masa depan proyek X milik Musk belum terlihat, tetapi memanfaatkan kekuatan huruf yang paling memperdaya ini mungkin berlebihan, bahkan untuk orang terkaya di dunia sekalipun.
Artikel versi bahasa Inggris berjudul Twitter's rebrand: Why 'x' could be the most powerful letter in English dapat Anda baca di BBC Culture.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.