Rudal Rusia Serang Kampung Zelensky, 6 Warga Ukraina Tewas dan 75 Terluka

TRIBUNNEWS.COM - Enam orang tewas dan 75 orang terluka akibat serangan rudal Rusia di kampung halaman Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, di Kota Kryvyi Rig, Ukraina pada Senin (31/7/2023).

Rudal Rusia itu menghantam sebuah gedung berlantai sembilan dan bangunan empat lantai lainnya.

"Sudah enam orang tewas di Kryvyi Rih," tulis gubernur daerah Serhiy Lysak di Telegram, mengumumkan hari berkabung di kota itu.

Seorang ibu berusia 45 tahun dan putrinya yang berusia 10 tahun juga menjadi korban meninggal.

Ievhenia, seorang penduduk kota, mengatakan dua rudal terbang di atas rumahnya tepat sebelum jam 9 pagi.

Dia bergegas ke tempat kejadian setelah temannya yang tinggal di dekatnya meneleponnya.

Baca juga: Setelah Moskow Diserang Drone, Presiden Ukraina Zelensky Sesumbar: Perang Kembali ke Rusia

"Apa yang kami lihat adalah kengerian murni yang dilakukan oleh Rusia... Mereka menabrak bangunan tempat tinggal, dan bloknya berada tepat di sebelahnya, jadi semua yang ada di flat mereka hancur," katanya, dikutip dari Reuters.

Gubernur daerah, Serhiy Lysak, mengatakan hampir 150 penghuni gedung berhasil keluar sendiri dan 30 lainnya dibantu oleh tim penyelamat.

"Pikirkan, berapa banyak orang! Dan mereka meluncurkan rudal ke arah mereka," katanya.

Kampung Presiden Zelensky itu terletak di Ukraina tengah.

Baca juga: Kampung Halaman Presiden Ukraina Terkena Serangan Rudal, 4 Orang Tewas dan 43 Lainnya Terluka

Seorang penduduk Kryvyi Rig yang rumahnya rusak akibat serangan itu mengatakan, ia pindah ke Kryvyi Rig dari garis depan, Kherson selatan untuk menyelamatkan diri.

Namun, ia juga terkena serangan meski telah pindah ke Kryvyi Rig di Ukraina tengah.

"Saya tidak tahu bagaimana cara memperbaiki jendela. Saya pengungsi internal dari wilayah Kherson, dan saya datang ke sini, dan hal yang sama mulai terjadi," katanya, Senin (31/7/2023), seperti diberitakan Al Jazeera.

Sementara itu, Presiden Zelensky, mengatakan serangan rudal itu juga menghantam gedung universitas.

"Teror ini tidak akan membuat kami takut atau menghancurkan kami. Kami bekerja dan menyelamatkan rakyat kami," kata Zelensky di Telegram.