Senin, 29 September 2025

Suhu Mencapai 35 Derajat Celcius, China Buka Shelter Bom sebagai Tempat Pendingin Darurat

China manfaatkan shelter yang dulunya sebagai tempat berlindung dari bom, menjadi tempat berlindung dari panas matahari.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Endra Kurniawan
WANG Zhao / AFP
Seorang wanita menggunakan payung untuk berlindung dari matahari melintasi di hari yang panas di Beijing pada 10 Juli 2023. China manfaatkan shelter yang dulunya sebagai tempat berlindung dari bom, menjadi tempat berlindung dari panas matahari. 

TRIBUNNEWS.COM - Kota-kota di sepanjang China membuka shelter bom sebagai tempat pendinginan darurat bagi penduduk yang ingin berlindung dari gelombang panas.

Dilansir Insider, suhu mencapai 35 derajat Celcius selama hampir 10 hari berturut-turut, yang berakhir pada 3 Juli lalu.

Kini, selama seminggu terakhir, kota-kota di China, termasuk Hangzhou, Wuhan, dan Shijiazhuang, yang terletak di seluruh negara besar itu, mengumumkan menggunakan tempat perlindungan bom mereka sebagai tempat perlindungan dari panas, menurut AP.

Shelter bom, banyak di antaranya dibangun selama invasi Jepang pada tahun 1937, sekarang memiliki berbagai fasilitas, termasuk area tempat duduk, air, minuman, dan obat serangan panas, menurut AP.

Beberapa tempat penampungan bahkan memiliki Wi-Fi, TV, dan meja ping-pong.

Insider melaporkan pada tahun 2011 bahwa China memiliki sekitar 40 bunker bawah tanah di seluruh negeri.

Baca juga: El Nino Tiba, PBB: Dunia Harus Bersiap Hadapi Gelombang Panas dan Ancaman Krisis Pangan

Saat itu, banyak di antaranya sudah dibuka untuk umum sebagai museum.

AP melaporkan bahwa serangkaian hari panas yang tidak normal menewaskan sedikitnya dua orang di Beijing.

Otoritas kesehatan mengatakan seorang pemandu wisata pingsan pada Minggu (2/7/2023) lalu karena panas dan seorang wanita yang meninggal karena serangan panas pada Juni lalu.

Otoritas kesehatan di Shaoxing juga mengatakan Kamis lalu bahwa kota itu juga mencatat kematian akibat gelombang panas, tetapi pejabat tersebut tidak membocorkan rincian lebih lanjut.

Bumi mencapai rekor suhu tertinggi

Gelombang panas menjadi lebih sering, parah, dan berlangsung lama, dan suhu malam hari juga meningkat, Insider melaporkan.

Saat ini, beberapa gelombang panas muncul di berbagai belahan bumi pada saat yang bersamaan, memicu kekeringan dan kebakaran hutan di seluruh dunia.

Bencana gelombang panas menghantam hampir setiap bagian dunia berulang kali tahun lalu, karena krisis iklim.

Aktivitas manusia telah melepaskan begitu banyak karbon dioksida dan metana yang memerangkap panas ke atmosfer sehingga suhu global rata-rata meningkat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan