Minggu, 5 Oktober 2025

'Saya merasa tercekik, saya muntah di malam hari' - cerita perempuan India menghadapi gelombang panas

Pada Mei 2010, Ahmedabad diterjang gelombang panas. Dari 1.344 orang meninggal dunia dalam sepekan, 53% di antaranya adalah perempuan.…

Panas ekstrem memberikan dampak buruk pada perempuan yang tinggal di daerah kumuh di India. Sekarang, solusi sederhana adalah membantu mereka untuk tetap sejuk.

Atap rumah seorang perempuan bernama Pinky di India barat berkilau di bawah sinar matahari yang cerah karena dilapisi cat putih yang memantulkan cahaya.

Pemakaian cat putih itu bertujuan membantu mengurangi sengatan panas yang masuk ke rumahnya saat periode terpanas – yang bisa mencapai 47,8 derajat Celsius pada Juni.

Pinky dan keempat saudaranya, yang berasal dari suku Bhil – salah satu suku terbesar di India – tinggal di sebuah rumah yang memiliki dua kamar.

Rumah mereka terletak di Badi Bhil Basti, sebuah perkampungan kumuh di Jodhpur, kota terbesar kedua di negara bagian Rajasthan. Kedua orang tua mereka telah meninggal.

Pada Maret, Pinky dan para perempuan di Badi Bhil Basti mengaplikasikan lapisan cat putih, yang dapat memantulkan cahaya matahari, ke atap mereka.

Mereka belajar tentang cat dalam pertemuan komunitas yang dipimpin oleh Mahila Housing Trust (MHT), sebuah organisasi nirlaba yang membantu perempuan miskin di kota-kota India membangun ketahanan terhadap panas.

Dari puncak bukit tempat mereka tinggal, orang-orang dapat melihat rumah-rumah berwarna cokelat dan krem, banyak di antaranya beratap putih berkilauan.

"Kami mengecat sendiri atapnya. Rasanya sangat menyenangkan mengecat rumah sendiri," kata Pinky, 19 tahun, yang hanya menggunakan nama depannya.

Dia adalah siswi sekolah menengah dan guru paruh waktu untuk anak-anak setempat.

Sejak mengaplikasikan cat, Pinky menyadari bahwa rumahnya terasa lebih sejuk. Kini Pinky dan murid-muridnya bisa duduk di ruang bawah saat siang hari dan fokus belajar.

Badi Bhil Basti terletak di gurun Thar. Rumah-rumah di perkampungan kumuh ini berukuran kecil, terbuat dari material penahan panas seperti timah, asbes, batu bata, semen, beton, dan terpal.

Sebuah studi oleh Central Arid Zone Research Institute memproyeksikan suhu rata-rata tahunan di Jodhpur, kota terbesar kedua di Rajasthan di sebelah timur gurun Thar, akan meningkat sebesar 2,9 derajat Celsius pada akhir abad ke-21.

Banyak perempuan yang tinggal di daerah kumuh di India menderita akibat panas ekstrem, yang diperkirakan akan semakin memburuk karena suhu terus meningkat.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved