Minggu, 5 Oktober 2025

Jenin: Israel gunakan dron dalam operasi militer besar-besaran di Tepi Barat, korban warga Palestina terus berjatuhan

Sejauh ini delapan warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangan darat dan udara yang dilancarkan militer Israel di Jenin, Tepi…

Analisis oleh Yolande Knell, koresponden Timur Tengah, BBC News

Rute utama ke utara menuju Jenin biasanya penuh dengan lalu lintas, tetapi sekarang sangat sepi. Sepanjang jalan, kami melewati tumpukan abu dari bakar-bakaran yang disulut oleh warga Palestina setempat sebagai bentuk protes terhadap serangan militer Israel, dini hari ini.

Kami menemukan hanya segelintir petugas kota yang membersihkan sisa-sisa ban yang terbakar. Toko-toko dan bisnis di seluruh kota - tempat tinggal bagi sekitar 50.000 orang - tutup karena pemogokan massal.

Hampir tidak ada orang di jalan dan sesekali terdengar jeritan sirene ambulans dan dengungan keras dron militer Israel, yang lebih familier dengan konflik yang biasanya saya laporkan di Jalur Gaza.

Gumpalan besar asap hitam tampak di atas kamp pengungsi Jenin. Kami menyaksikan beberapa jip militer Israel melesat lewat. Anak-anak muda Palestina melemparkan batu ke arah mereka dan segera dibalas dengan tembakan.


Belakangan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menyatakan bahwa operasi tersebut "berjalan sesuai rencana".

"Dalam beberapa jam terakhir, kami memberikan pukulan telak pada organisasi teror di Jenin dan berhasil mencatat pencapaian operasional yang mengesankan," katanya.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan delapan warga Palestina telah tewas oleh pasukan Israel, tiga di antaranya tewas dalam serangan dron tadi malam. Mereka memperingatkan bahwa jumlah korban tewas dapat meningkat karena 10 orang yang terluka dalam kondisi kritis.

Seorang warga Palestina lainnya tewas oleh tembakan Israel dalam aksi protes terkait di dekat kota Ramallah, Tepi Barat, imbuh kementerian.

Juru bicara militer Israel mengatakan pasukannya telah "menetralisir" tujuh "teroris" Palestina di Jenin semalam.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengecam operasi Israel sebagai "kejahatan perang baru terhadap rakyat kami yang tak berdaya" yang tidak akan membawa keamanan dan stabilitas ke wilayah tersebut.

Nabil Abu Rudeineh menekankan bahwa Palestina akan "tetap teguh di tanah mereka dalam menghadapi agresi brutal ini sampai pendudukan dikalahkan dan kemerdekaan tercapai".

Telah terjadi gelombang kekerasan di Tepi Barat dalam beberapa bulan terakhir.

Pada tanggal 20 Juni, tujuh warga Palestina tewas dalam serangan militer Israel di Jenin, yang untuk pertama kalinya menggunakan helikopter serang di Tepi Barat dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved