Sabtu, 4 Oktober 2025

Tragedi Kapal Selam Titanic: Penumpang Sebelumnya Yakin 100 Persen Hal seperti Itu akan Terjadi

Kesaksian para penumpang sebelumnya dari kapal selam Titan yang meledak dalam ekspedisi ke Titanic, sebut hal seperti itu pasti akan terjadi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Suci BangunDS
OceanGate
Kapal selam The Titan milik perusahaan OceanGate. Kesaksian para penumpang sebelumnya dari kapal selam Titan yang meledak dalam ekspedisi ke Titanic, satu orang menyebut hal seperti itu pasti akan terjadi. 

Reiss mengatakan dia memiliki "pikiran yang berbeda" dalam ekspedisi karena dia sangat sibuk.

“Kamu tidak pernah lapar. Kami tidak pernah haus. Mereka memiliki kamar mandi di kapal. Belum pernah dipakai,” ujarnya.

"Anda akan menjadi orang yang berbeda. Anda bahkan tahu Anda bisa mati dan itu tidak mengganggu Anda."

Reiss mengatakan dia melihat beberapa masalah dengan Titan, meskipun dia tidak yakin semuanya adalah sebuah kesalahan.

Misalnya, komunikasi tidak selalu berhasil, seperti kehilangan layanan ponsel.

Kompas Titan juga mulai tidak beraturan ketika mereka sampai di dasar laut dekat Titanic yang tenggelam.

“Saya tidak tahu apakah itu kegagalan peralatan atau karena magnet berbeda sejauh dua setengah mil,” katanya.

'Saya sedikit naif'

Arthur Loibl, seorang pensiunan pengusaha dan petualang dari Jerman, adalah salah satu pelanggan pertama OceanGate yang menyelam ke Titanic.

"Anda harus sedikit gila untuk melakukan hal semacam ini," katanya.

Teman selamnya saat itu adalah Rush, penyelam Prancis dan ahli Titanic Paul-Henri Nargeolet dan dua penumpang dari Inggris.

“Bayangkan sebuah tabung logam sepanjang beberapa meter dengan selembar logam untuk lantai. Anda tidak bisa berdiri. Anda tidak bisa berlutut. Setiap orang duduk berdekatan atau di atas satu sama lain,” kata Loibl.

Selama 2,5 jam turun dan naik, lampu dimatikan untuk menghemat energi, katanya, satu-satunya penerangan berasal dari tongkat pendar neon.

Penyelaman berulang kali ditunda untuk memperbaiki masalah pada baterai dan bobot penyeimbang.

Total perjalanan memakan waktu 10,5 jam.

Dia menyebut Rush sebagai pengotak-atik yang mencoba memanfaatkan apa yang tersedia untuk melakukan penyelaman, tetapi jika dipikir-pikir, dia berkata, "itu agak meragukan."

“Jika melihat ke belakang sekarang, saya mungkin agak naif,” kata Loibl.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved