Jumat, 3 Oktober 2025

Kapal selam wisata 'Titanic' hilang di Samudra Atlantik: Tantangan dan kendala yang dihadapi dalam misi penyelamatan

Tim penyelamat berpacu dengan waktu di tengah perjuangan mencari kapal selam wisata 'Titanic' dengan keterbatasan jarak pandang di…

Namun, jika kapal itu tak bisa mengirim sinyal tanda bahaya karena alasan apa pun, Prof Greig mengatakan: "kapal itu berukuran mobil bus sedang, dan berwarna putih, jadi mencoba melihatnya dari udara... akan menjadi tantangan yang nyata."

Perubahan cuaca dan jarak pandang yang buruk juga menjadi tantangan yang bagi tim.

Pencarian di kedalaman samudra

Tim penyelamat juga harus menyisir kedalaman yang bisa mencapai 4km untuk kapal selam sepanjang 6,7 meter - karena radio dan sinyal GPS tidak dapat menembus air.

Pihak Penjaga Pantai AS mengonfirmasi bahwa mereka memperluas pencarian ke perairan yang lebih dalam pada Selasa. Pesawat P3 Aurora milik Kanada telah tiba di lokasi untuk melakukan pencarian dengan sonar. Pelampung sonar juga dikerahkan di lokasi.

Pelampung sonar atau sonobuoys mendeteksi dan mengidentifikasi objek yang bergerak di bawah laut - dan perangkat ini kerap digunakan untuk mendeteksi kapal selam musuh.

Pelampung ini menangkap suara yang dihasilkan oleh baling-baling dan mesin [deteksi pasif] - yang juga dapat meliputi suara bising yang dibuat awak di lambung kapal selam - atau dengan memantulkan "ping" sonar ke permukaan kapal (deteksi aktif) dan menangkap gema yang kembali.

Owen memperingatkan bahwa ini akan sangat sulit menemukan kapal selam tersebut saat berada di dalam laut karena ukurannya, dan karena kapal selam ini berada di tengah-tengah area bebatuan yang diakibatkan oleh tenggelamnya kapal Titanic.

"Ini seperti mencari ranjau di ladang ranjau," katanya kepada BBC, sambil menambahkan perangkat ini sulit mengetahui apakah benda tersebut batu atau bukan.

Langkah darurat apa yang dimiliki kapal selam wisata?

Kapal selam wisata ini berbeda dengan kapal selam angkatan laut.

Menurut Badan Kelautan dan Atmosfer Nasional, kapal selam angkatan laut bisa meluncur di dalam laut dan mengapung secara mandiri.

Adapun kapal selam ekspedisi memiliki cadangan daya yang sangat terbatas.

Sehingga, kapal selam wisata ini membutuhkan kapal induk agar bisa meluncur di dalam laut dan memulihkannya.

Tahun lalu, David Pogue dari media AS, CBS, bergabung dalam ekspedisi OceanGate ke bangkai Titanic. Dia mengatakan kapal selam ekspedisi ini memiliki tujuh sistem keamanan, yang bisa membantu kembali ke permukaan.

  • Tiga pemberat: tiga pipa timah yang menempel di badan kapal selam bisa dijatuhkan menggunakan hidrolik untuk mendapatkan daya apung.
  • Pemberat gulung: Jika sistem hidrolik gagal bekerja, kru bisa memiringkan kapal selam dengan bergerak ke setiap sisi untuk melepaskan pemberat yang menempel di tiap sisi dengan memanfaatkan gravitasi.
  • Kantong pemberat: mesin kapal bisa digunakan untuk melepaskan kantong yang berisi biji logam yang bergantung di bawah kapal selam.
  • Perangkat pengaman kelistrikan: ikatan kelistrikan akan hancur setelah 16 jam di bawah laut, untuk menjatuhkan kantong pemberat, jika listrik dan hidrolik tidak berfungsi.
  • Perangkat pendorong: Berfungsi mendorong kapal ke permukaan.
  • Kaki kapal selam: pilot bisa membuang kaki kapal selam untuk mengurangi beban
  • Kantong udara: Kru bisa mengembangkan kantong udara untuk memberi daya apung.

Apa yang bisa dilakukan tim penyelamat ketika kapal di dasar samudra?

Jika kapal ekspedisi tak bisa mencapai permukaan, Laksamana Muda Penjaga Pantai AS, John Mauger, mengatakan USCG akan membutuhkan tambahan keahlian dari angkatan laut AS dan perusahaan.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved