Rabu, 1 Oktober 2025

Kapal Pengungsi dan Migran Tenggelam di Lepas Pantai Yunani, 79 Orang Meninggal dan Puluhan Hilang

Kapal yang mengangkut pengungsi tenggelam di lepas pantai Yunani, setidaknya 79 orang tewas. Puluhan lainnya masih hilang.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Salma Fenty
EUROKINISSI / AFP
Petugas medis memindahkan korban selamat ke ambulans di pelabuhan Kalamata, setelah kapal yang membawa puluhan migran tenggelam di perairan internasional di Laut Ionia pada 14 Juni 2023. 

“Tidak aman untuk memberikan angka. Kami tidak tahu berapa banyak orang yang ada di kapal,” kata juru bicara penjaga pantai Nikos Alexiou kepada MEGA TV Yunani.

Para penyintas kapal karam berdiri di luar gudang di pelabuhan di kota Kalamata, pada 14 Juni 2023, setelah sebuah kapal yang membawa puluhan migran tenggelam di perairan internasional di Laut Ionia. Yunani telah mengumumkan tiga hari berkabung, kata kantor perdana menteri sementara pada 14 Juni 2023, atas kapal migran yang tenggelam di Laut Ionia yang dikhawatirkan merenggut ratusan nyawa. Penjaga pantai Yunani sejauh ini telah menemukan 79 mayat dan menyelamatkan lebih dari 100 orang, tetapi yang selamat mengklaim bahwa ada hingga 750 orang berada di dalamnya.
Para penyintas kapal karam berdiri di luar gudang di pelabuhan di kota Kalamata, pada 14 Juni 2023, setelah sebuah kapal yang membawa puluhan migran tenggelam di perairan internasional di Laut Ionia. Yunani telah mengumumkan tiga hari berkabung, kata kantor perdana menteri sementara pada 14 Juni 2023, atas kapal migran yang tenggelam di Laut Ionia yang dikhawatirkan merenggut ratusan nyawa. Penjaga pantai Yunani sejauh ini telah menemukan 79 mayat dan menyelamatkan lebih dari 100 orang, tetapi yang selamat mengklaim bahwa ada hingga 750 orang berada di dalamnya. (Angelos Tzortzinis / AFP)

“Ada terlalu banyak orang di dek luar. Sangat penuh."

Presiden Yunani, Katerina Sakellaropoulou, mengunjungi daerah di mana para migran yang diselamatkan dirawat.

Sejumlah partai politik membatalkan acara kampanye menjelang pemilihan nasional akhir bulan ini.

Kapal tujuan Italia itu diyakini telah berlayar dari daerah Tobruk di Libya timur.

Penjaga pantai Italia pertama kali memberi tahu otoritas Yunani dan Frontex tentang kapal yang mendekat pada hari Selasa (13/6/2023).

Setelah peringatan pertama itu, pesawat Frontex dan dua kapal dagang melihat kapal itu menuju utara dengan kecepatan tinggi, menurut penjaga pantai Yunani.

Lebih banyak pesawat dan kapal dikirim ke daerah itu.

Tetapi panggilan berulang kali ke kapal yang menawarkan bantuan ditolak, kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan.

"Pada sore hari sebuah kapal dagang mendekati kapal itu dan memberinya makanan dan perbekalan, sementara penumpang menolak bantuan lebih lanjut," katanya.

Kapal dagang kedua yang mendekatinya kemudian menawarkan pasokan dan bantuan, yang juga ditolak, tambahnya.

Petugas medis memindahkan korban selamat ke ambulans di pelabuhan Kalamata, setelah kapal yang membawa puluhan migran tenggelam di perairan internasional di Laut Ionia pada 14 Juni 2023.
Petugas medis memindahkan korban selamat ke ambulans di pelabuhan Kalamata, setelah kapal yang membawa puluhan migran tenggelam di perairan internasional di Laut Ionia pada 14 Juni 2023. (EUROKINISSI / AFP)

Pada malam hari, sebuah kapal patroli penjaga pantai mendekati kapal itu dan memastikan ada banyak migran.

“Tapi mereka menolak bantuan apa pun dan mengatakan ingin melanjutkan ke Italia.”

Kapal penjaga pantai mendampingi kapal tersebut, yang kemudian terbalik dan tenggelam Rabu dini hari, mendorong operasi penyelamatan besar-besaran oleh semua kapal di daerah itu.

Alarm Phone, sebuah jaringan aktivis yang menyediakan hotline untuk pengungsi dan migran yang bermasalah, mengklaim sempat dihubungi oleh orang-orang di atas kapal yang mengalami kesulitan pada Selasa sore.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved