Tujuh percobaan pembunuhan Ratu Victoria
Ratu Victoria menghadapi tujuh ancaman pembunuhan, dan nampak tabah menghadapinya. Tapi, buku hariannya menyimpan kisah berbeda.
Banyak orang membayangkan abad ke-19 sebagai masanya emosi yang tertekan, sementara yang lain merayakan sikap tabahnya.
Terlepas dari wajah yang dia tunjukkan di depan publik, jurnal pribadi Victoria mengungkapkan sisi emosional.
Melihat kembali serangan dari keamanan Istana Buckingham, Victoria menulis bahwa itu "seperti mimpi yang mengerikan".
Saat kisahnya tentang insiden itu terungkap, ketakutan dan kebingungan berubah menjadi kemarahan, dan dia melihat "kemarahan" sebagai "hal yang paling memalukan dan pengecut yang pernah dilakukan".
Victoria bukan satu-satunya yang merasakan emosi. Pangeran Albert "sangat terkejut", sementara Sir George Grey, sekretaris rumah saat itu, tiba di Istana Buckingham "sangat tertekan dan menangis".
Beberapa jam setelah serangan itu, Victoria masih "terguncang, gugup, dan tidak bisa makan".
Tetap saja, dia pergi ke opera di mana kerumunan yang gembira melemparkan topi mereka ke udara dan menyanyikan lagu "God Save The Queen" secara spontan untuknya.
Meskipun tidak semua orang Victoria antusias dengan monarki, serangan terhadap Ratu memicu luapan emosi ini.
Victoria sendiri menyindir, "sepadan ditembak untuk mengetahui seberapa besar seseorang dicintai".
Tekadnya untuk tidak bersembunyi setelah serangan itu adalah ciri khas Victoria di masa mudanya.
Kembali pada tahun 1842, seorang remaja laki-laki bernama John Francis menodongkan pistol ke gerbongnya saat melaju ke Constitution Hill.
Albert melihatnya, tetapi Francis tidak menembak dan berhasil kabur.
Mengetahui bahwa calon pembunuh sedang berkeliaran, Perdana Menteri Robert Peel mendesak Ratu untuk tinggal di rumah sementara pasukan polisi barunya memburu penyerang. Victoria menolak.
Malam berikutnya, dia dan Albert naik kereta terbuka diapit oleh penjaga, tetapi masih tak terlindungi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.