Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Putin Tepati Janji ke Lukashenko, Rusia Mulai Pindahkan Senjata Nuklir Taktis ke Belarusia

Presiden Rusia Vladimir Putin tepati janji ke Presiden Belarusia Lukashenko. Rusia mulai memindahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia.

Editor: Nuryanti
Official Website/President of Belarus
Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam acara "2nd Eurasian Economic Forum" di Moscow, Rusia, pada Kamis (25/5/2023). Lukashenko mengatakan Rusia mulai memindahkan senjata nuklir taktis ke Belarus. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko mengatakan, Rusia telah mulai memindahkan senjata nuklir taktis ke negaranya.

"Pengalihan amunisi nuklir telah dimulai," kata Presiden Lukashenko kepada wartawan saat berkunjung ke Moskow, Rusia, Kamis (25/5/2023), dikutip dari The Moscow Times.

Namun, Presiden Lukashenko tidak menjelaskan apakah ada senjata nuklir Rusia yang benar-benar telah tiba di negaranya.

Ia juga tidak mengungkapkan berapa banyak senjata nuklir yang akan disimpan di Belarusia.

Tidak ada komentar baru dari Rusia tentang membawa senjata nuklir ke Belarusia.

Sebelumnya pada 25 Maret 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan rencana untuk mentransfer senjata itu ke Belarusia.

Baca juga: Presiden Belarus Dukung Rusia di Donetsk, Ukraina Protes dan Tarik Duta Besarnya dari Minsk

Presiden Rusia mengatakan Barat sedang berperang dalam perang proksi yang meningkat melawan Rusia.

Pemerintah AS yakin Rusia memiliki sekitar 2.000 senjata nuklir taktis, yang meliputi bom yang dapat dibawa oleh pesawat terbang, hulu ledak untuk rudal jarak pendek, dan peluru artileri, dikutip dari AP News.

Rusia dan Belarusia Teken Dokumen Pemindahan Senjata Nuklir Rusia ke Belarusia

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu dan Menteri Pertahanan Belarusia, Viktor Khrenin menandatangani dokumen tentang pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarusia, Kamis (25/5/2023).
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu dan Menteri Pertahanan Belarusia, Viktor Khrenin menandatangani dokumen tentang pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarusia, Kamis (25/5/2023). (Russian Ministry of Defence/TASS)

Baca juga: Bela Ukraina, Pasukan Anti-Putin Ingin Luncurkan Lebih Banyak Serangan di Perbatasan Rusia

Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu dan Menteri Pertahanan Belarusia, Viktor Khrenin menandatangani dokumen tentang pengerahan senjata nuklir taktis Rusia di wilayah Belarusia, Kamis (25/5/2023).

"Rusia akan mempertahankan kendali atas senjata nuklir non-strategisnya yang ditempatkan di negara tetangga, Belarusia," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu di Minsk, Belarusia.

Ia menjamin kontrol penggunaan senjata itu hanya dapat dilakukan oleh Rusia, meski diletakkan di wilayah Belarusia.

"Rusia akan mentransfer senjata nuklir ke Republik Belarusia: kontrol atas mereka dan keputusan untuk menggunakannya tetap berada di pihak Rusia," katanya, dikutip dari TASS

Peran Belarusia dalam Invasi Rusia ke Ukraina

Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Grigoryevich Lukashenko di St. Petersburg, Rusia, pada 30 Desember 2021.
Pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Belarus Alexander Grigoryevich Lukashenko di St. Petersburg, Rusia, pada 30 Desember 2021. (President of Russia)

Baca juga: Ukraina ‘Ngebet’ Habisi Putin, Berikut Tiga Petinggi Rusia Lain yang Masuk Daftar Pemusnahan

Presiden Lukashenko telah mengizinkan Belarusia yang berbatasan dengan Ukraina serta anggota UE dan NATO Polandia dan Lituania, untuk menjadi landasan peluncuran bagi serangan Rusia di Ukraina.

Pada Maret 2023, Presiden Putin mengumumkan dia akan menempatkan senjata nuklir taktis atau jarak pendek ke wilayah Belarusia, yang menarik kecaman dari Barat.

Presiden Lukashenko mengatakan Putin telah memberitahunya pada Rabu (24/5/2023), dia telah menandatangani keputusan tentang transfer itu.

Pemimpin gerakan demokrasi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya berbicara kepada pers selama pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri di markas Uni Eropa di Brussel pada 14 November 2022.
Pemimpin gerakan demokrasi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya berbicara kepada pers selama pertemuan Dewan Urusan Luar Negeri di markas Uni Eropa di Brussel pada 14 November 2022. (John THYS / AFP)

Pemimpin oposisi Belarusia, Svetlana Tikhanovskaya pada Kamis (25/5/2023), mengatakan langkah itu tidak hanya akan membahayakan nyawa orang Belarusia tapi juga menciptakan ancaman baru terhadap Ukraina dan seluruh Eropa.

"Itu akan membuat Belarusia menjadi sandera ambisi kekaisaran Rusia," tambah Tikhanovskaya, dikutip dari The Moscow Times.

Senjata nuklir taktis adalah senjata medan perang yang, meski menghancurkan, memiliki hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan senjata strategis jarak jauh.

Pengumuman Presiden Putin telah memicu kekhawatiran akan konflik nuklir, tapi para ahli dan pemerintah mengatakan langkah itu tidak mungkin mengubah jalannya konflik.

Pasukan Belarusia mulai melatih sistem rudal Rusia berkemampuan nuklir pada April 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved