Konflik Rusia Vs Ukraina
Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-448, Ini Rangkuman Peristiwa yang Terjadi
Update perang Rusia dan Ukraina hari ke-448, di antaranya Ukraina yang mampu menembak jatuh semua 6 rudal hipersonik Rusia yang ditembakkan ke Kyiv.
- Kepala mahkamah agung Ukraina, Vsevolod Kniaziev, ditangkap atas kasus dugaan penyuapan terbesar dalam sejarah Ukraina.
Polisi menahan Knaiziev sebagai bagian dari penyelidikan suap $2,7 juta.
Kyiv tengah menerapkan langkah-langkah anti-korupsi yang diperlukan untuk integrasi yang lebih dekat dengan Uni Eropa.
- Enam pemimpin Afrika berencana untuk melakukan perjalanan ke Rusia dan Ukraina "sesegera mungkin" untuk membantu menemukan resolusi perang, kata presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa.
Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky telah setuju untuk menerima misi dan kepala negara Afrika, baik di Moskow maupun Kyiv, kata Ramaphosa.

Baca juga: Hubungan Buruk Dengan UE tak Pengaruhi Rusia Pasok Nuklir ke Prancis, Bangun Reaktor di Hungaria
- RUU yang melarang impor uranium Rusia ke AS memperoleh momentum pada hari Selasa dengan melewati sebuah komite di Dewan Perwakilan Rakyat AS.
Setelah Rusia menginvasi Ukraina, AS melarang impor minyak Rusia dan memberlakukan batasan harga dengan negara-negara barat lainnya atas ekspor minyak mentah dan produk minyaknya melalui laut, tetapi bukan uranium.
- Sekitar 2.000 orang yang telah membantu mempertahankan pabrik Azovstal yang direbut dan menjadi tawanan perang masih berada di tangan Rusia, menurut sebuah badan amal yang didirikan untuk mendukung keluarga dan mereka yang berhubungan dengan pabrik tersebut.
- Enam orang telah tewas di Kharkiv dan Donetsk selama 24 jam terakhir, menurut gubernur wilayah tersebut.
Oleh Syniehubov dan Pavlo Kyrylenko mengkonfirmasi angka tersebut pada hari Selasa.
- Rusia mengatakan masih ragu-ragu tentang perpanjangan kesepakatan biji-bijian Laut Hitam dengan Ukraina, yang ditengahi oleh PBB dan Turki dan akan berakhir pada 18 Mei.
"Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai bagian kesepakatan kami ... sekarang kami harus membuat keputusan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.