Sabtu, 4 Oktober 2025

Erdogan unggul tipis dari Kilicdaroglu, apakah pemilu presiden Turki akan masuk putaran kedua?

Perebutan kursi kepresidenan di Turki tampaknya akan memasuki putaran kedua, dengan kedua pesaingnya bersikeras telah menggenggam…

Perebutan kursi kepresidenan di Turki tampaknya akan memasuki putaran kedua, dengan kedua pesaingnya bersikeras telah menggenggam kemenangan.

Setelah 20 tahun berkuasa, Recep Tayyip Erdogan berdiri di balkon markas besar partainya dan dengan yakin akan menang.

Sebelumnya, segalanya tampak masuk akal bagi lawannya - Kemal Kilicdaroglu - untuk menang.

Namun, hasil yang penghitungan suara yang belum lengkap menempatkannya di belakang Erdogan pada putaran pertama.

Dan kubu Erdogan juga bisa merebut mayoritas suara di parlemen.

Selama berbulan-bulan, berbagai partai oposisi Turki telah mengerahkan segala upaya untuk mengakhiri masa jabatan Presiden Erdogan, yang telah memperpanjang kekuasaannya secara dramatis sejak kudeta 2016 lalu gagal.

Pemilihan umum ini diawasi dengan sangat ketat di Barat karena Kilicdaroglu telah berjanji untuk menghidupkan kembali demokrasi Turki serta memperbaiki hubungan dengan sekutu NATO-nya.

Di sisi lain, pemerintah Presiden Erdogan, yang berakar Islam, menuduh Barat berencana menjatuhkannya.

Pada dini hari Senin, Kilicdaroglu berdiri di atas panggung di markas besar partainya di Ankara.

Didampingi oleh kedua sekutunya, dia mengeluarkan semua energinya agar terdengar bersemangat.

"Kalau bangsa kita menghendaki putaran kedua, kita pasti menang di putaran kedua," katanya.

Pendukung di luar markas partainya meneriakkan salah satu slogan, "semuanya akan baik-baik saja", tetapi belum jelas apakah semuanya akan baik-baik saja.

Sebelumnya, dengan penuh kemarahan, dia menuduh pemerintah berusaha untuk "menghalangi keinginan rakyat", dengan berulang kali melancarkan tantangan ke kubu oposisi.

Dua bintang yang sedang naik daun di partai tersebut, wali kota Istanbul dan Ankara, mengingatkan para pemilih bahwa ini adalah strategi yang telah digunakan oleh Partai AK Erdogan sebelumnya.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved