Serangan drone ke Kremlin: Ukraina bantah serang Putin atau Moskow
"Kami tidak menyerang Putin atau Moskow. Kami berperang di wilayah kami," kata presiden Ukraina.
Tetapi tidak jelas apakah Rusia memiliki kapasitas untuk melakukan serangan balasan yang berarti, atau apakah insiden ini akan menyebabkan eskalasi signifikan di medan perang di Ukraina.
Mykhailo Podolyak, selaku penasihat presiden Ukraina, mengatakan kepada BBC bahwa insiden tersebut mengindikasikan bahwa Rusia dapat "mempersiapkan provokasi teroris skala besar" di Ukraina.
Podolyak mengatakan bahwa tidak masuk akal bagi Ukraina untuk menyerang Moskow. Serangan ke Kremlin, menurutnya, justru akan membuat Rusia membenarkan serangan terhadap warga sipil.
Pada Rabu (03/05), serangan Rusia di wilayah Kherson selatan, Ukraina, menewaskan 21 orang.
Presiden Zelensky mengatakan penembakan itu mengenai "stasiun kereta api dan persimpangan, rumah, toko perangkat keras, supermarket grosir, dan pom bensin". Para korban termasuk pelanggan supermarket dan karyawan perusahaan energi yang sedang melakukan perbaikan, kata para pejabat.
Podolyak menambahkan bahwa setiap drone yang terbang di atas lokasi di Rusia disebabkan oleh "aktivitas gerilya pasukan perlawanan lokal".
"Sesuatu sedang terjadi di RF [Federasi Rusia], tapi jelas tanpa drone Ukraina di atas Kremlin," kata Podolyak.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyatakan dirinya tidak dapat memvalidasi tuduhan Rusia bahwa Ukraina telah mencoba membunuh Puti. Blinken justru menegaskan dirinya akan menerima apa pun yang dikatakan kantor kepresidenan Rusia dengan sangat skeptis.
Mick Mulroy, mantan wakil asisten menteri pertahanan AS dan pejabat CIA, mengatakan kepada BBC bahwa jika laporan insiden itu akurat, serangan tersebut "tidak mungkin" didalangi Ukraina karena Ukraina melacak pergerakan Presiden Putin dengan cermat dan dia tidak berada di Moskow pada saat itu.
"Ini mungkin untuk menunjukkan kepada rakyat Rusia bahwa mereka dapat diserang di mana saja dan bahwa perang yang mereka mulai di Ukraina pada akhirnya berbalik ke Rusia, bahkan ibu kota," katanya.
Sebaliknya, jika laporan serangan itu tidak akurat, "Rusia mungkin mengarang untuk digunakan sebagai dalih untuk menargetkan Presiden Zelensky - sesuatu yang telah mereka coba lakukan di masa lalu", kata Mulroy.
Rusia mencatat dugaan insiden pesawat tak berawak terjadi sebelum parade Hari Kemenangan Rusia 9 Mei di Moskow, yang diharapkan dihadiri oleh pejabat asing.
Pawai akan berjalan sesuai rencana, kata pejabat Rusia.
Wali Kota Moskow pada hari Rabu mengumumkan larangan penerbangan drone tanpa izin di atas kota.
Aparat Rusia memberikan alasan bahwa hal itu dilakukan karena alasan keamanan dan serangan dari pasukan pro-Ukraina. Ledakan dan kebakaran telah terjadi di Rusia dalam beberapa pekan terakhir.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.