Rabu, 1 Oktober 2025

Para penduduk kepulauan di Filipina yang menenun mimpi-mimpi mereka

Selama lebih dari 300 tahun, para perempuan yang tinggal di sekitar danau biru kehijauan di Filipina telah menenun kain dari penglihatan…

Selain abacá putih, dua warna lainnya juga berasal dari tumbuhan asli. 

Warna merah berasal dari akar pohon loko yang berwarna merah kecoklatan, sedangkan warna hitam diperoleh dengan merebus daun hijau pohon knalum selama tujuh hari hingga menjadi gelap seperti tinta.

Saat Sebulan bekerja, seorang gadis remaja menyisir kumpulan serat abacá yang kusut untuk meningkatkan kelembutan dan daya tahannya serta mempersiapkannya untuk ditenun. 

Di sebelahnya, seorang perempuan lain memasukkan benang pakan ke dalam benang lungsin yang diwarnai pada alat tenun yang memperlihatkan pola tekstil yang rumit.

Praktik T'nalak mencakup beberapa pantangan yang ketat. Misalnya, sebagai bentuk penghormatan kepada Fu Dalu, para penenun perempuan dan suaminya dilarang berhubungan seks selama proses menenun yang ekstensif. 

Tapi meski hanya perempuan yang bisa menjadi penenun mimpi, kaum pria juga terlibat.

Laki-laki biasanya bertanggung jawab untuk menanam dan mengupas abacá, serta meratakan kain yang baru ditenun. 

Untuk melakukannya, mereka memasang cangkang cowrie ke salah satu ujung tiang batang abacá dan menghubungkan ujung lainnya ke atap sebagai engsel, mendorong tiang untuk memberi tekanan pada serat dengan cangkang.

Ada sekitar 70 keluarga di Desa T'Bong, dan Charlie memberi tahu saya bahwa ada sekitar 25 penenun terampil dan sekitar belasan pekerja lepas. 

Menurut Museum Sejarah Ekonomi Filipina, tenunan mimpi dulu tersebar luas di sekitar Danau Sebu. Namun setelah menjelajahi beberapa desa lain di sekitar danau, saya tidak menemukan satu keluarga pun yang masih menenun, yang menunjukkan bahwa tradisi yang berumur panjang ini mungkin akan memudar.

Saat Mindanao mulai dibuka kembali, resor-resor mulai bermunculan di sepanjang danau. Banyak yang dihiasi dengan dekorasi yang berhubungan dengan T'boli dan T'nalak, namun setelah bertanya kepada staf di tiga resor berbeda, tidak ada yang tahu cerita di baliknya. 

Di sebuah toko di tepi danau yang menjual T'nalak kepada turis, seorang perempuan lokal tidak bisa menjelaskan pola apa pun yang dia jual.

Namun, masih ada penduduk setempat yang berkomitmen untuk menjaga tradisi T'boli tetap hidup. 

Sejak tahun 1995, Maria Todi, seorang duta budaya T'boli, telah menjalankan Sekolah Tradisi Hidup Danau Sebu di sebuah rumah panjang di tepi danau. Selain menenun yang diajarkan oleh ahli penenun lainnya, dia juga mengajarkan musik dan tarian T'boli kepada anak-anak setempat.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved