Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rencana Gunakan Depleted Uranium, Rusia Tuding Inggris Ingin Membumihanguskan Ukraina

Rusia menuding Inggris ingin membumihanguskan wilayah Ukraina dengan memasok Kiev dengan amunisi depleted uranium.

Editor: Hendra Gunawan
Tangkapan Layar YouTube Kementerian Pertahanan Inggris
Tentara Inggris dan Ukraina dengan amunisi uranium habis yang diduga digunakan untuk latihan tank Challenger 2 dalam video yang rilis pada Senin (27/3/2023), setelah awak tank Ukraina menyelesaikan latihan militer di Inggris. 

Kementerian pertahanan Rusia melaporkan kerugian di antara prajurit Rusia yang mengambil bagian dalam operasi militer khusus di Ukraina.

"Prajurit Rusia menunjukkan keberanian dan kepahlawanan selama operasi militer khusus. Tapi, sayangnya, ada yang terbunuh dan terluka di antara mereka," kata juru bicara kementerian, Igor Konashenkov, Minggu.

Ia menambahkan bahwa kerugian Rusia jauh lebih kecil daripada "kerugian di antara pasukan Ukraina" dan kaum nasionalis.

Baca juga: Dokumen Rahasia AS Bocor: Rusia Hampir Tembak Jatuh Pesawat Inggris, NATO Nyaris Terseret Perang

Dia juga mengatakan bahwa beberapa tentara Rusia telah ditawan.

"Kami tahu bagaimana Nazi Ukraina memperlakukan beberapa prajurit Rusia yang telah ditawan. Kami melihat bahwa mereka menggunakan siksaan yang sama seperti Nazi Jerman selama Perang Patriotik Hebat (Front Timur selama Perang Dunia II di mana bekas Uni Soviet berperang melawan Nazi Jerman," katanya dikuitip dari TASS.

Dia bersumpah bahwa militer Rusia akan terus memperlakukan pasukan Ukraina yang menyerah dengan cara yang manusiawi.

"Kami memahami bahwa mereka bersumpah kepada rakyat Ukraina. Semua senjata yang menyerah dan menghentikan perlawanan akan diserahkan kepada keluarga mereka," tegasnya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Kamis pagi bahwa sebagai tanggapan atas permintaan para kepala republik Donbass dia telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang "yang telah menderita pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun."

Pemimpin Rusia itu menekankan bahwa Moskow tidak berencana menduduki wilayah Ukraina.

Saat mengklarifikasi perkembangan yang sedang berlangsung, Kementerian Pertahanan Rusia meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina. Tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved