Sabtu, 4 Oktober 2025

Israel lancarkan serangan udara ke Lebanon dan Gaza sebagai 'balasan' atas serangan roket

Militer Israel menghantam target-target yang dikaitkan dengan kelompok Palestina Hamas setelah rangkaian serangan roket dari Lebanon.

Di Gaza, lebih dari 10 target Hamas terkena serangan, termasuk sebuah terowongan menuju lokasi perakitan senjata di bawah tanah, tiga bengkel senjata lainnya, dan "terowongan teroris" bawah tanah, kata IDF.

Selama serangan, setidaknya 44 roket ditembakkan dari Gaza menuju Israel selatan, media Israel melaporkan.

Sebagian besar dicegat oleh sistem pertahanan Kubah Besi Israel atau jatuh di daerah terbuka, tetapi setidaknya satu rumah di kota Sderot kena hantam.

Tidak ada laporan langsung tentang korban baik dari serangan udara maupun tembakan roket tadi malam.

Seorang pria terluka oleh pecahan peluru di Israel utara pada Kamis sore sebagai akibat dari tembakan roket dari Lebanon, yang menurut tentara Lebanon berasal dari pinggiran al-Qulaila dan dua desa perbatasan lainnya di dekat Tirus - Maaliya dan Zibqine.

Militer Israel mengatakan 25 dari 34 roket berhasil dicegat, tetapi lima menghantam wilayah Israel.

Di kota perbatasan barat laut Shlomi, roket meninggalkan sebuah kawah di tengah jalan, dan merusak kendaraan dan bank. Sebuah mobil juga rusak di desa Fassuta.

Baca juga:

Serangan itu terjadi beberapa jam setelah kelompok militan Lebanon Hizbullah, yang menguasai sebagian besar Lebanon selatan, mengatakan akan mendukung "semua langkah" yang diambil oleh kelompok-kelompok Palestina terhadap Israel.

Netanyahu berjanji pada Kamis malam bahwa tanggapan Israel akan "menuntut harga yang signifikan dari musuh-musuh kita".

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada wartawan setelah serangan semalam di Lebanon dan Gaza bahwa operasi telah berakhir untuk saat ini.

"Tidak ada yang menginginkan eskalasi sekarang," kata Letnan Kolonel Richard Hecht. "Diam akan dijawab dengan diam, pada tahap ini saya pikir, setidaknya dalam beberapa jam mendatang."

Memori perang Israel 2006 dengan Hizbullah masih segar dalam pikiran di kedua sisi perbatasan.

Saat itu, satu operasi lintas batas oleh penyusup Hizbullah untuk menangkap tentara Israel berkembang menjadi perang darat selama sebulan di Lebanon antara kelompok militan dan pasukan Israel.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved