Konflik Rusia Vs Ukraina
Emmanuel Macron: Berkaca dari Perang Rusia-Ukraina, Eropa Jangan Ikuti AS di Konflik China-Taiwan
Presiden Prancis Emmanuel Macron meminta Eropa jangan ikuti AS di konflik China-Taiwan serta berkaca pada perang Rusia dan Ukraina yang belum selesai.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Prancis, Emmanuel Macron mengingatkan mitranya di Eropa agar tidak terseret dalam konfrontasi atas nama Amerikat Serikat (AS) di konflik China dan Taiwan.
Menurutnya, Eropa harus mengejar ekonomi strategis dan menghindari terlibat konflik yang bukan kepentingan mereka.
Presiden Emmanuel Macron yang baru saja mengunjungi China, menyampaikan pendapatnya pada Politico.
"Eropa menghadapi risiko besar jika terjebak dalam krisis yang bukan milik kita," katanya, Minggu (9/4/2023).
Presiden Prancis itu lalu menjelaskannya dengan sederhana, seperti dikutip dari France24.
Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Gagal Ubah Pikiran Xi Jinping Soal Ukraina
"Paradoksnya adalah, saat diliputi kepanikan, kami yakin kami hanyalah pengikut Amerika," kata Presiden Emmanuel Macron.
Ia kemudian, mulai membahas konflik China dan Taiwan, serta keterlibatan AS.
"Pertanyaan yang perlu dijawab oleh orang Eropa adalah apa kepentingan kita untuk mempercepat (krisis) di Taiwan?" katanya.
"Tidak, hal yang lebih buruk adalah berpikir bahwa kita orang Eropa harus menjadi pengikut AS dan menyesuaikan diri dengan ritme AS (di Taiwan) dan reaksi berlebihan China," tambahnya.

Berkaca dari Perang di Ukraina
Presiden Emmanuel Macron lalu membandingkan perang Eropa dalam krisis di Ukraina, yang hingga hari ini belum terselesaikan.
"Jika orang Eropa tidak dapat menyelesaikan krisis di Ukraina, bagaimana kita dapat secara kredibel mengatakan di (konflik) Taiwan, 'Hati-hati, jika Anda melakukan kesalahan, kami akan berada di sana'?" katanya, dikutip dari RT.
Mengutip cita-citanya tentang otonomi strategis UE, Emmanuel Macron menegaskan perlunya ketegasan posisi Eropa.
"Kita harus jelas di mana pandangan kita tumpang tindih dengan AS, tetapi apakah itu tentang Ukraina, hubungan dengan China atau sanksi, kita memiliki strategi Eropa," katanya.
"Kami tidak ingin masuk ke logika blok versus blok," tambahnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.