Jumat, 3 Oktober 2025

Berita Populer Hari Ini

Populer Internasional: Desain Bangunan Mirip Kakbah di Arab Saudi Dikritik - Pidato Vladimir Putin

Rangkuman berita populer internasional, di antaranya desain bangunan kota modern di Arab Saudi yang dinilai mirip kakbah.

Penulis: Tiara Shelavie
Kolase Tribunnews
Rangkuman berita populer internasional, di antaranya desain bangunan kota modern di Arab Saudi yang dinilai mirip kakbah. 

Ia menjanjikan bantuan tambahan dari AS untuk negara yang dilanda perang itu.

Dalam kunjungan pertamanya ke negara itu sejak dimulainya perang, Biden mengatakan dia merasa penting bahwa Presiden Amerika Serikat berada di sana pada hari dimulainya serangan.

Spekulasi telah berkembang dalam beberapa hari terakhir bahwa presiden AS akan mengunjungi Ukraina minggu ini, setelah Gedung Putih mengonfirmasi perjalanan dua harinya ke Polandia.

Namun, terlepas dari rumor tersebut – dan karena masalah keamanan – para pejabat Gedung Putih berulang kali bersikeras bahwa tidak ada rencana untuk berkunjung ke Ukraina.

Faktanya, perjalanan itu sudah direncanakan berbulan-bulan.

Wakil penasihat keamanan nasional Jon Finer mengatakan kepada CNN setelah kunjungan hari Senin bahwa sekelompok kecil ajudan utama presiden, termasuk pejabat dari kantor kepala staf, Dewan Keamanan Nasional, Kantor Militer Gedung Putih, Dinas Rahasia AS, Pentagon dan Komunitas Intelijen merencanakan kunjungan selama beberapa bulan.

BACA SELENGKAPNYA >>>

4. Profesor Australia Disandera di Papua Nugini bersama 3 Warga Sipil, Penyandera Minta Tebusan

Ilustrasi penculikan
Ilustrasi penculikan (Freepik)

Seorang profesor universitas Australia dan tiga peneliti disandera di dataran tinggi terpencil di Papua Nugini.

Kepolisian Australia melakukan operasi penyelamatan melalui negosiasi, Selasa (21/2/2023).

Penyanderaan ini terjadi setelah para akademisi dibawa dengan todongan senjata oleh 20 orang bersenjata pada Minggu (19/2/2023) pagi.

Komisaris Polisi Australia David Manning menggambarkan orang-orang bersenjata itu sebagai penjahat yang menginginkan uang sebagai imbalan atas pembebasan para tawanan.

"Kelompok penyadera ini adalah oportunis yang jelas tidak memikirkan situasi ini sebelum mereka bertindak, dan telah meminta uang tunai untuk dibayarkan," kata pernyataan itu, dikutip dari Al Jazeera.

“Personel pasukan keamanan khusus kami akan menggunakan segala cara yang diperlukan untuk melawan para penjahat, hingga dan termasuk penggunaan kekuatan mematikan, untuk memberikan keselamatan dan keamanan orang-orang yang ditahan,” kata Manning.

Dataran tinggi terjal di Papua Nugini adalah bentangan luas perbukitan yang diselimuti hutan di mana pemerintah pusat dan pasukan keamanan hanya memiliki sedikit pengaruh.

Dalam beberapa tahun terakhir, wilayah ini mengalami peningkatan perang suku dan masuknya senjata modern.

BACA SELENGKAPNYA >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved